TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Sejumlah warga dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Godog Kecamatan Polokarto Sukoharjo mendatangi balai desa, Rabu (5/7/2023) pagi.
Mereka ingin melakukan klarifikasi terkait Dana Desa (DD) tahun anggaran (TA) 2022 dan DD tahap 1 tahun 2023.
Bahkan, sejumlah warga datang dengan membentangkan sejumlah poster, yang bertuliskan tuntutan mereka.
Kedatangan warga dan BPD, diterima oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Godog, Kades Godog Agus Adi Setiawan, Camat Polokarto Heri Mulyadi, dan Kapolsek Polokarto Iptu Susanta.
Ketua BPD Godog, Edi Sumardi mengatakan, mereka datang untuk melakukan klarifikasi terkait anggaran DD TA 2019, 2022, dan 2023 ini.
Total, BPD menemukan dana yang tidak terealisasi sebesar Rp 318.415.000.
"Ada pelanggaran-pelanggaran yang istilahnya keuangan tidak bisa direalisasikan sesuai dengan aturan. Dalam pertemuan ini, kami ingin melakukan klarifikasi TA 2022 dan tahun 2023 tahap 1," ucapnya.
Menurutnya, dari data BPD, menemukan dana yang tak teralisasi sebagai berikut: untuk Bumdes TA 2019 sebesar Rp20 juta, Bumdes TA 2022 Rp100 juta, Silva Retribusi 2022 sebesar Rp49 juta. Sementara anggaran tahap 1 tahun 2023 ini sebesar Rp 149.415.000.
Di sisi lain, anggota BPD Godog Joko Supardi menambahkan, anggaran itu sudah masuk rencana belanja desa. Pihaknya tidak mengetahui kemana uang tersebut, karena belum teralisasi.
"LKPJ 2022 itu menyisakan sekian itu, katanya sudah ada di rekening, tapi sampai sekarang kami tidak tahu dana itu. BPD mengatakan itu beku, tapi beku di siapa? Kami tidak tahu, intinya di desa," ungkapnya.
Pada saat mediasi diwarnai banyak usualan dari warga. Mereka mendesak Pemdes Godog untuk segera bisa merealisasikan dana tersebut.
Sementara itu, Kades Godog, Agus Adi Setiawan memberikan klarifikasi sejumlah poin dalam anggaran DD tahap 1.
Agus mengatakan, dari 20 poin yang dipertanyakan, ada dana yang belum cair, dan sebagian kecil sudah cair.
Dana yang belum cair seperti PMT stunting, insentif Jumantik, Linmas KSR, honor guru TK dan TPQ, dan sebainya.
Sementara, yang sudah cair seperti, PMT Balita, PMT Lansia, insentif Kader Balita dan Posyandu, RDS anggaran 2023.
"Honor guru TK Rp 3 juta, belum. Honor guru TPQ belum, karena pada tahap 1 mengacu pada sebelumnya. Biasanya guru TPQ diminta akhir tahun biar numpuk. Tapi nanti kita kembalikan ke guru TPQ, mau diminta per tahap mangga," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Agus meminta waktu 10 hari untuk menyelesaikan hal tersebut. Namun, permintaan itu ditolak warga. Mereka ingin anggaran tersebut bisa segera dicairkan.
Sebab, dari warga menganggap permasalahan ini pernah terjadi dan sempat dilakukan mediasi di kantor Kecamatan Polokarto.
"Besok ditunggu sampai jam 12.00 WIB. Kalau dari Pak Edi tadi menyampaikan sampai jam 12 malam, gak usah. Sampai jam 12 siang," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Polokarto Heri Mulyadi mengatakan, komunikasi Pemdes dengan BPD Godog memang tidak berjalan dengan baik.
Pembinaan telah dilakukan dalam Musyawarah Desa (Musdes).
"Yang pertama dari segi Pemdes dengan BPD tidak sinkron dulu, itu di internal. Komunikasi tidak jalan. Ketika internal tidak jalan, apalagi dengan masyarakat, itu logikanya seperti itu. Sehingga Pemdes tidak bisa berjalan seperti APBDes-nya," jelasnya.
Menurutnya, mediasi ini dilakukan untuk membenahi koordinasi yang putus di Desa Godog. Diharapkan, dengan hal ini Pemdes Godog bisa lebih baik lagi.
Heri mengatakan, ini merupakan pembinaan terakhir untuk Pemdes Godog.
"Untuk masalah ini diselesaikan melalui berita acara. Sudah kita sepekati bahwa apa yang disampaikan masyarakat, sesuai aduan masyarakat dibenarkan oleh pemdes," tuturnya.
Dia mengungkapkan, ada yang belum teralisasi, yang seharusnya sudah direalisasi. Terkait dengan BUMDes, karena BUMDesnya tidak berhenti, karena penyertaan modalnya mandek, dan panitianya baru saja mengundurkan diri, otomatis BUMDes Godog tidak ada, jadi dibekukan.
"Penyertaan modal kembali ke rekening desa sesuai dengan aturan mekanis keuangan," tandasnya. (*)
Baca juga: Pengguna Narkotika untukj Kelabui Petugas Gunakan Bungkus Permen Seberat 0.37 Gram Sabu Ditangkap
Baca juga: Aksi Wanita Berjilbab Hitam Terekam Jelas Maling di Kedai Minuman Desa Gondangmanis
Baca juga: Bendungan Simongan Kota Semarang Jadi Lokasi Bermain Air Anak-anak, Maium : Sebenarnya Bahaya
Baca juga: BREAKING NEWS : Pria di Kudus Meninggal Disengat Tawon Vespa Saat Perbaiki Atap