Terlebih insiden ini terjadi saat malam 1 Suro yang berdasar penanggalan masehi memang jatuh pada Selasa (18/7) malam ini.
Dari pantauan Tribun Jateng di media sosial, warganet merespon beragam insiden ini.
Ada yang menghubungkan insiden ini dengan malam 1 Suro. Terlebih dalam pandangan Jawa, malam 1 Suro memang dinilai sakral.
"Malam 1 Suro minta darah," tulis Trias Saputra.
"Ya emang malam 1 Suro bagi orang Jawa itu malam sakral," tulis Arifin Mania.
"Owh Iya ini bulan Suro ya lupa saya," timpal Andini Septiana.
"Malem Suro lur, ati2 yen metu2, jolali ndungo," tutur warganet lainnya, Yu Lam Minna.
Namun ada juga warganet yang berpandangan sebaliknya.
Kubu ini menilai kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan tak ada hubungannya dengan malam 1 Suro.
"Suro minta darah = pemikiran nenek moyang = pembodohan," tulis The Slayer.
"Gak ada hubungannya dengan 1 Suro namanya celaka mah yaudah celaka aja, qodarullah," tulis Shintasun.
"Yang punya mata batin ada yang melihat penampakan?" tulis Alfin 27 Official.
Ada juga warganet yang memberi kesaksian jika kecelakaan di lokasi itu bukan kali ini saja.
Sebab sebelumnya juga pernah terjadi kecelakaan antara kereta api dan angkot di lokasi yang sama.
"Saya sebagai warga Semarang tahu, dulu ada kereta api tabrak angkot. Angkotnya hancur," tulisnya.