"Malem Suro lur, ati2 yen metu2, jolali ndungo," tutur warganet lainnya, Yu Lam Minna.
Namun ada juga warganet yang berpandangan sebaliknya.
Kubu ini menilai kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan tak ada hubungannya dengan malam 1 Suro.
"Suro minta darah = pemikiran nenek moyang = pembodohan," tulis The Slayer.
"Gak ada hubungannya dengan 1 Suro namanya celaka mah yaudah celaka aja, qodarullah," tulis Shintasun.
"Yang punya mata batin ada yang melihat penampakan?" tulis Alfin 27 Official.
Ada juga warganet yang memberi kesaksian jika kecelakaan di lokasi itu bukan kali ini saja.
Sebab sebelumnya juga pernah terjadi kecelakaan antara kereta api dan angkot di lokasi yang sama.
"Saya sebagai warga Semarang tahu, dulu ada kereta api tabrak angkot. Angkotnya hancur," tulisnya.
Insiden ini membuat enam keterlambatan kereta api di jalur tersebut.
"Iya ada enam keterlambatan perjalanan kereta api," ucap Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP 4 Semarang, Ixfan Hendri Wintoko.
Enam keterlambatan tersebut masing-masing KA Brantas , KA Kamandaka, KA Kaligung, KA Brantas dari arah Blitar- pasar Senen KA Gumarang,KA Kertajaya.
"Yang sudah terlanjur perjalan ditarik ke Jrakah kembali. Penumpang yang alami kecelakaan ini dipindahkan ke kereta lainnya," sambungnya.
Pihaknya kini sedang melakukan evakuasi jalur sehingga jalur hulu dan hilir bisa dilakukan penormalan kembali.
"Kereta yang alami kecelakaan ada rangkaian gerbong 1 eksekutif dan 6 gerbong ekonomi," paparnya.
Baca juga: Rekaman CCTV Ungkap Kronologi Kecelakaan Kereta Api Tabrak Truk Tronton hingga Meledak di Semarang