Kecelakaan Kereta Api di Semarang

Bukan Pertama Kali, Kendaraan 'Nyangkut' di Perlintasan Kereta Madukoro Ternyata Sudah Berulang Kali

Penulis: iwan Arifianto
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjaga Jalan Lintasan (PJL) dari Dishub Kota Semarang, Agus Setiawan selepas diperiksa polisi di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Kamis (20/7/2023).

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Penjaga Jalan Lintasan (PJL) dari Dishub Kota Semarang, Agus Setiawan mengungkapkan detik-detik truk trailer jenis lowbed tertampar kereta api Brantas di pelintasan sebidang Madukoro Raya, Kota Semarang. 

Menurutnya, kejadian tersebut dapat dihindari ketika truk tidak menyangkut. 

"Truk nyangkut misal ada tidak nyangkut maka tidak terjadi seperti itu," katanya selepas diperiksa polisi sebagai saksi di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Pasca Kecelakaan Kereta di Madukoro, Mbak Ita Bakal Surati PUPR terkait Wacana Pembangunan Flyover

Ia mendatangi kantor polisi sejak pukul 10.00 lalu keluar dari ruang pemeriksaan sekira pukul 16.22.

Pengakuannya, telah mendapatkan 15 pertanyaan dari penyidik ihwal seputar kecelakaan tersebut.

"Ada 15 pertanyaan. Sama dengan yang jelasin kemarin. Ga ada panggilan lagi ,Alhamdulillah selesai hari ini," ungkap pekerja PJL yang telah bertugas selama 11 tahun.

Pria asal Demak itu mengungkapkan, sebenarnya kendaraan nyangkut di lokasi tersebut sudah berulang kali.

Selain truk adapula bus dan bis mogok. 

Namun, kendaraan-kendaraan itu bisa selamat karena jeda atau kereta api masih jauh.

"Kejadian terakhir sampai kecelakaan jeda kereta api terlalu dekat sekira 3 menitan," paparnya.

Pihaknya dalam kejadian seperti itu juga mengkalim sudah sesuai SOP.

Yakni memberikan informasi kepada pihak terkait seperti Polsuska.

Kemudian penyelesaiannya apakah sopir bisa menyelesaikan sendiri atau langkah yang disarankan si sopir.

Baca juga: UPDATE Kecelakaan Kereta Api di Semarang: Kabid Humas Polda Jateng Sebut Sopir Langgar Kelas Jalan

"Tugas kita hanya memberikan informasi bahwa perlintasan kita  ada kendala. Misal kejadian terakhir saya pakai kode 3. Kode tanda bahwa di perlintasan saya ada kendaraan," bebernya.

Ia menambahkan, ketika malam itu bertugas sebenarnya tidak sendirian. Ada seorang temannya yang lagi bertugas tetapi sedang cari makan malam.

"Jaga dua orang pas kejadian hanya saya yang satu lagi mencari makan karena pas jam makan," imbuhnya. (Iwn)

Berita Terkini