Guru Berkarya

Model  Pembelajaran Kooperatif  Decision Making Meningkatkan Belajar IPS

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eko Budiarto, S.Pd.SD Guru Kelas 6 SDN 01 Penggarit Kec. Taman Kab. Pemalang

Model  Pembelajaran Kooperatif  Decision Making Meningkatkan Belajar IPS

Oleh : Eko Budiarto, S.Pd.SD

Guru Kelas 6 SDN 01 Penggarit Kec. Taman Kab. Pemalang

Pembelajaran di sekolah dasar merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan. Pada usia tersebut sedang mengalami perkembangan pada tingkat berpikirnya. Tahapan pada tingkat berpikirnya masih berada pada tahapan konkret. Tingkat berkembangan berpikir ini menjadikan siswa kesulitan jika siswa mempelajari materi yang bersifat abstrak. Perkembangan tingkat berpikir ini sangat mempengaruhi dalam peembelajaran IPS. Kemampuan IPS diperlukan untuk mempersiapkan generasi penerus yang mampu mengembangkan  dan menguasai ilmu kemasyarakatan.

IPS kelas 6 diajak berfikir ke dunia luar, sehingga masalah-masalah yang dihadapi di dunia luarpun dipelajari bersama seperti masalah regional ASEAN  maupun ke dunia internasonal seperti masalah-masalah globalisasi yang sedang melanda dunia saat ini.

Pemecahan masalah (problem solving) adalah suatu bentuk cara belajar aktif yang mengembangkan kemampuan anak untuk berfikir dan bertindak secara logis, kreatip dan krisis untuk memecahkan masalah. Dalam Proses Belajar Mengajar masalah yang dikemukakan anak antara lain dapat dipecahkan melalui diskusi, observasi, klasifikasi, pengukuran, penarikan kesimpulan serta pembuktian hipotesis. Pemecahan masalah sangat penting diterapkan dan dipadukan dalam Proses Belajar Mengajar agar anak dapat mengembangkan cara berpikir memecahkan masalah yang dijumpai sehari-hari, baik dilingkungan terdekatnya maupun dilingkungan masyarakat yang lebih luas. Anak juga Dibekali kemampuan menghadapi tantangan baru yang akan muncul dalam kehidupannya dimasa depan sesuai dengan tanda-tanda jaman dan anak dibekali kemampuan dasar bagaimana menanggapi masalah merumuskan masalah dan memilih alternatif pemecahan secara tepat.

Menurut John Dewey (1989:202) pengambilan keputusan (decision making) tidak jarang disamakan dengan berpikir kritis, pemecahan masalah dengan berpikir logis serta berpikir replektif. Berpikir kritis (critical thinking) untuk sampai suatu kesimpulan diawali dengan pertanyaan dan pertimbangan kebenaran serta nilai apa yang sebenarnya ada dalam pertanyaan itu. Pemecahan masalah (problem solving), untuk sampai pada kesimpulan diawali dengan masalah yang dihadapi dan mempertanyakan bagaimana masalah itu dapat diselesaikan/dipecahan. Berpikir logis (logical thingking) untuk sampai pada suatu kesimpulan yang diutamakan adalah alur berpikirnya, mulai dari identifikasi, meramalkan, menganalisis fakta dan opini serta verifikasi.

Ketiga ketrampilan berpikir tersebut semuanya bermuara pada pengambilan keputusan untuk mendapatkan suatu alternatif/pilihan yang kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk tindakan. Dengan demikian dalam pengambilan keputusan bukan semata-mata bertujuan untuk memperoleh informasi atau pengetahuan, tetapi juga dilandasi oleh pertimbangan secara nalar dan penilaian, tindakan yang diambil akan dapat dipertanggungjawabkan. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan ketrampilan mengumpulkan informasi tentang suatu permasalahan, berpikir kritis dan kreatif.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Decision Making adalah sebagai berikut: pertama, informasi tujuan dan Perumusan masalah. Kedua, secara klasikal tayangkan gambar, wacana atau kasus permasalahan yang sesuai dengan materi pelajaran atau kompetensi yang diharapkan. Ketiga, buatlah pertanyaan agar siswa dapat merumuskan permasalahan sesuai dengan gambar, wacana atau kasus yang disajikan. Keempat, secara kelompok siswa diminta mengidentifikasikan permasalahan dan membuat alternatif pemecahannya. Kelima, secara kelompok/individu siswa diminta mengidentifikasi permasalahan yang terdapat dilingkungan sekitar siswa yang sesuai dengan materi yang dibahas dan cara pemecahannya. Keenam, secara kelompok/individu siswa diminta mengemukakan alasan mereka menilih alternatif tersebut. Ketujuh, secara kelompok/individu siswa diminta mencari penyebab terjadinya masalah tersebut. Kedelapan, secara kelompok/individu siswa diminta mengemukakan tindakan untuk mencegah terjadinya masalah tersebut.

Pada akhirnya siswa kelas 6 diharapkan mampu berfikir secara logis dalam memecahkan masalah yang ada di lingkungan kelas sendiri dan mengerti masalah-masalah yang dihadapi di luar dirinya sendiri. (*)

Berita Terkini