TRIBUNJATENG.COM, RHODES - Kebakaran hutan menelan korban jiwa di Yunani.
Tiga orang menjadi korban tewas pertama yang diketahui pada Selasa (25/7/2023).
Angkatan Udara Yunani melaporkan, dua pilot tewas ketika pesawat Canadair CL-215 yang mereka gunakan untuk memadamkan kebakaran hutan mengalami kecelakaan di pulau Evia, sebelah timur Athena.
Baca juga: Menlu China Qin Gang Dicopot dari Jabatannya Setelah Hilang Sebulan
Usia mereka disebutkan 34 dan 27 tahun.
Rekaman TV menunjukkan pesawat menjatuhkan air di atas api dan kemudian menabrak lereng bukit dan terbakar.
Sementara itu, lembaga penyiaran pemerintah ERT secara terpisah melaporkan bahwa mayat seorang peternak berusia 41 tahun yang telah hilang sejak hari Minggu (23/7/2023) ditemukan dalam keadaan terbakar di sebuah gubuk di daerah yang sulit dijangkau di Evia.
Petugas masih berjuang padamkan api
Kebakaran hutan Yunani telah berlansung selama sepekan.
Ratusan petugas pemadam kebakaran Yunani, dibantu oleh pasukan dari Turki dan Slovakia, telah berjuang memadamkan api yang berkobar di pulau Rhodes, Corfu, dan Evia sejak Rabu (19/7/2023).
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan kepada para menteri pada Selasa bahwa, hari-hari esok kemungkinan akan sulit, dengan kondisi yang mungkin bakal membaik setelah Kamis (27/7/2023).
"Kita semua berjaga-jaga.
Dalam menghadapi apa yang sedang dihadapi seluruh planet ini, terutama Mediterania yang merupakan titik panas perubahan iklim, tidak ada mekanisme pertahanan yang ajaib," jelas dia, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Suhu tinggi di Yunani diperkirakan akan terus meningkat hingga Rabu ini.
Suhu diperkirakan bisa melebihi 44 derajat Celcius di beberapa daerah.
Sebuah penilaian oleh para ilmuwan yang diterbitkan pada Selasa mengatakan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia telah memainkan peran yang sangat besar dalam gelombang panas ekstrem yang melanda Amerika Utara, Eropa selatan, dan China bulan ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebakaran Hutan Yunani Tewaskan 3 Orang, Petugas Masih Berjuang Padamkan Api"
Baca juga: 16 Orang Tewas Akibat Kebocoran Gas Beracun di Afrika Selatan, Termasuk 3 Anak