"Alhamdulillah untuk pemeriksaan gigi di RS Bhayangkara Semarang, Fabian tidak ada impaksi gigi, seperti yang dinyatakan pihak BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, red), untuk impaksi anak kami nihil," terang Dewi.
Menurutnya, saat di rontgen di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta menyatakan Fabian tampak gambaran kelainan tulang belakang.
Saat pemeriksaan di RSUD Tugurejo Semarang terdapat gambaran skoliosis 9,9 derajat, tapi nilai tersebut dinyatakan masih dalam batas wajar atau masih bisa ditoleransi sehingga Fabian dinyatakan sehat dan layak untuk diberangkatkan sebagai Capaska mewakili Jawa Tengah.
Saat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta dilakukan rontgen ulang berdasarkan data rontgen Fabian, tetapi pada saat itu disimpulkan tidak tampak nyata gambaran skoliosis.
"Sehingga RSPAD Gatot Subroto Jakarta menyatakan suspek pseudoskoliosis," tegas Dewi.
Sebagai orangtua, Dewi menyatakan bila ingin adil, seharusnya data hasil rontgen diperlihatkan dan bila perlu diadakan rontgen ulang dengan Capaska terpilih yang menggantikan Fabian.
Sebagai informasi, Fabian sedianya menjadi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Pusat terpilih mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk mengikuti Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Capaska Tingkat Pusat di Taman Rekreasi Wiladatika, Jalan Jambore Nomor 1, Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat mulai Kamis (20/7/2023) hingga Rabu (23/8/2023).
Namun 2 hari jelang keberangkatannya, dia bersama 9 Capaska Provinsi Jawa Tengah lain mendapatkan surat untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.
Status terpilihnya Fabian dianulir dengan hasil analisis Medical Check Up yang menyatakan temuan kelainan impaksi gigi, tulang belakang skoliosis 9,9 derajat dari RSUD Tugurejo Semarang.
Sedangkan dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta menyatakan tidak nampak kelainan pada tulang vertebrata.
Namun temuan kelainan dari tim ahli radiologis menyatakan tidak tampak nyata gambaran skoliosis pada thoracolumbar.
Fabian dinyatakan suspek pseudo skoliosis karena positioning kurang optimal.
Dari hasil data seleksi kesehatan, temuan kelainan, dan analisa hasil MCU menyatakan standar Capaska Pusat tidak boleh ada impaksi gigi, tidak boleh ada skoliosis, dan Muhammad Fabian Alvaro tidak masuk standar kesehatan Capaska Pusat dan masih masuk standar Capaska Provinsi. (*)