Perubahan ini tidak sekadar estetika semata, melainkan membawa makna filosofis yang mendalam.
Musk berpendapat bahwa "X" merepresentasikan ketidaksempurnaan dalam diri setiap pengguna, yang membuat setiap orang unik dan berbeda.
Konsep ini menarik perhatian banyak pengguna, karena mereka merasa dihargai dan diakui sebagai individu yang unik melalui simbol logo yang sederhana.
Selain dari sisi filosofisnya, perubahan logo ini juga diyakini sebagai langkah strategis untuk mendukung bisnis dan rencana yang akan dikembangkan oleh Elon Musk.
Pada Oktober 2022, Musk pernah menyatakan bahwa pembelian Twitter adalah langkah untuk mempercepat pembuatan aplikasi "X".
Aplikasi "X" ini diharapkan akan menjadi super app dengan layanan yang beragam, mirip dengan WeChat di China.
Aplikasi ini akan menyediakan layanan messaging, pembayaran, pesan-antar makanan, hingga ride-sharing dalam satu platform yang terintegrasi. (*)