"Saudara kami kalau tidak terangkat apa daya."
"Kami sudah ikhlas dan ridho, dan yang tahu adalah yang Maha Kuasa."
"Kalau (korban) bisa dievakuasi adalah keajaiban," pungkasnya.
Suasana duka menyelimuti keluarga yang hadir dalam acara ini.
Beberapa di antaranya tampak tak kuasa menahan tangis saat menaburkan bunga ke dalam lubang.
Tabur bunga juga dilakukan di prasasti bertuliskan nama-nama para penambang yang terjebak.
Prasasti itu dipasang pada bagian depan gubuk para penambang.
Seluruh Korban Dinyatakan Hilang
Sementara itu Kepala Basarnas Cilacap, Adah Sudarso mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi, 8 korban dinyatakan hilang.
Ia menyebut apa pun hasilnya, operasi pebcarian dihentikan pada Selasa (1/8/2023) pukul 14.30.
"Dilihat dari kondisi, kami nyatakan hilang."
"Tetapi kalau tambang ditutup, kemudian dilihat dari air yang bau dan kondisi alam lainnya bisa kami simpulkan sendiri," jelas dia.
Menurutnya, di hari terakhir penyelamatan, debit air dalam lubang galian kembali naik.
"Pompa sudah kami operasionalkan selama 24 jam tapi air bukannya berkurang malah bertambah, naik terus."
"Di dalam itu, lubang semakin menyempit, bisa letter S jadi tidak sesederhana seperti tangga," kata Adah.