Terkait permintaan maaf pelaku, paman korban Faiz Rafsanjani, mengatakan keluarga belum mengiklaskan kematian Muhammad Naufal Zidan.
"Orang minta maaf, itu wajarlah. Tetapi ini kan negara hukum. Kalaupun minta maaf, kita selesaikan di mata hukum sesuai undang-undang yang berlaku," paparnya.
Faiz mengungkapkan keluarga masih merasa emosional dengan kejadian ini.
"Kami belum terima peristiwa ini. Saya yakin kalau anak dia dibegitukan, pasti enggak mau terima juga. Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas," tandasnya.
Iri Lihat Korban Punya MacBook & iPhone
Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengungkapkan motif AAB (23) mahasiswa Jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia yang membunuh juniornya, MNZ (19).Â
Nirwan menduga alasan utama pelaku membunuh korban karena faktor ekonomi.
AAB diungkapkannya terlilit tagihan pinjaman online (pinjol) serta terdesak karena harus membayar tagihan kosan yang belum dibayar berbulan-bulan.
Pelaku juga disebut merasa iri dengan kondisi korban yang dinilai lebih kaya darinya.
"Pelaku (AAB) iri dengan kesuksesan korban (MNZ) dan terlilit bayar kosan serta pinjol," ucap Nirwan dalam keterangannya, Jumat (4/8/2023).
Karena itu, AAB membunuh MNZ menggunakan pisau.
Usai membunuh korban, lanjutnya, AAB mengambil barang-barang berharga milik MNZ.
Beberapa di antaranya, yakni laptop MacBook, ponsel iPhone, serta dompet.
"Di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan, ada barang-barang (milik MNZ), yang diambil pelaku berupa laptop MacBook, dompet, HP iPhone," urainya.
Nirwan tak menyebutkan apakah barang-barang milik korban sudah dijual oleh AAB.