Berita Batang

Hapus Coretan Tak Bermoral, Puluhan Pelajar Adu Kreativitas Lewat Mural Bertema HUT ke-78 RI

Penulis: dina indriani
Editor: Catur waskito Edy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang saat ini tengah berupaya untuk menghapus aksi vandalisme di fasilitas publik.

Pasalnya, tak sedikit coretan mengandung sara dan kalimat negatif sehingga cukup mengganggu kenyamanan masyarakat.

Untuk itu melalui Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Batang bekerja sama dengan Dewan Kesenian Daerah (DKD) dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), menggelar lomba mural bertema Terus Melaju untuk Indonesia Maju.

Melalui lomba itu, tembok yang dipenuhi dengan coretan tak bermoral akan disulap dengan mural kebangsaan.

Puluhan pelajar terlihat sibuk menuangkan coretan bergambar di sepanjang tembok luar SMAN 1 Batang.

Mereka mengekspresikan seni lukis dengan gambar kebangsaan mulai dari garuda, bendera merah putih, hingga tokoh pejuang bangsa.

Kepala Bakesbangpol Batang Agung Wisnu Barata mengatakan, kompetisi seni mural menjadi media berekspresi generasi milenial yang lebih terarah dan positif. 

“Semoga setelah kreativitasnya tersalurkan, mereka bisa menjadi seniman kebangsaan. Terima kasih kepada DKD, Serbuk Pensil dan JMSI bisa bekerja sama untuk menyukseskan even ini,” tuturnya, saat ditemui, di halaman SMAN 1 Batang, Kabupaten Batang, Kamis (10/8/2023).

Bakesbangpol hanya sebagai pionir, harapannya setelah kesuksesan even ini, ada perhatian dari pihak termasuk Pemda, yang mewadai ekspresi mereka.

“Bak gayung bersambut, ide kompetensi mural, mendapat dukungan dari Kepala SMAN 1 Batang, Saefudin, yang memandang semula tembok sekolah dipenuhi coretan tak bermoral, perlu mendapat sentuhan agar menimbulkan nilai estetik,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa, respons pelajar sangat cepat, karena dalam dua hari saja, pendaftarnya membludak.

"ini suatu pertanda yang baik, karena potensi mural pelajar Batang bisa terasah," imbuhnya.
 
Ketua Komite Seni Rupa DKD Batang, Sigit Purnomo mengatakan ada 22 sekolah yang mengikuti lomba ini, satu tim mendapat satu blok bidang yang dieksekusi 3 anak  dengan ukuran 2,75 x 1,95 meter dengan durasi 7 jam.

"Ini sudah terlihat 50 persen, dan penjurian langsung berjalan, pemenang langsung akan ditentukan hari ini," ujarnya.

Peserta, Nidia Stevani Melida mengatakan, bakat mural yang dimilikinya menjadi penyemangat tersendiri, untuk mengikuti kompetisi tersebut.

Cerita gambarnya tentang Indonesia yang sedang berproses menjadi semakin maju.

Melihat tembok sekolah yang dipenuhi aksi vandalisme, ia merasa sedih karena merusak keindahan lingkungan. 

Halaman
12

Berita Terkini