TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang dan Kelurahan Jabungan Kecamatan Tembalang Kota Semarang menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, selama ini pengiriman bantuan air ke wilayah tersebut selalu dilakukan saat mengalami kekeringan.
Namun, perlu ada solusi jangka panjang agar kekeringan bisa teratasi. Dia meminta PDAM melakukan kajian penambahan pipa air menuju wilayah tersebut.
"Selama ini yang rutin tahunan membutuhkan air bersih itu Rowosari dan Jabungan. Kami minta PDAM coba melakukan kajian biar ada aliran air bersih dari PDAM," papar Ita, sapaannya, Jumat (18/8/2023).
Ita melanjutkan, pembuatan instalasi pipa memerlukan waktu yang cukup panjang. Kajian juga harus dilakukan.
Dia berharap, kajian bisa dilakukan tahun ini. Jika tidak bisa diselesaikan tahun ini, dia meminta, kebutuhan air bagi warga yang mengalami kekeringan harus tetap dipenuhi.
"Untuk cuci dan bersih-bersih sebenarnya cukup. Airnya masih ada tapi keruh, tidak layak diminum. Yang diperlukan mereka hanya untuk masak," terangnya.
Pada 2022 lalu, Pemerintah Kota Semarang berkolaborasi dengan Universitas Semarang telah memasang pipa resapan horizontal baik di Kelurahan Jabungan maupun Kelurahan Rowosari. Menurut Ita, pipa respaan ini belum bisa memenuhi kebutuhan air seluruhnya mengingat baru satu tahun.
"Dengan pipa resapan horizontal, menambah air di bawah. Kalau hanya setahun, inu belum memenuhi. Salah satu cara yang ampuh dengan mengirimkan tanki air," jelasnya.
Ita memaparkan, BPBD memiliki cadangan air bersih dibantu oleh pihak corporate social responsibility (CSR). Dia berharap bantuan ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. (eyf)