TRIBUNJATENG.COM, KEMANG - Buntut dari 2 gelang bayi tertukar di RS Sentosa Bogor yang ternyata ditulis atas nama Ibu Siti M semuanya.
Dampaknya sebanyak 15 nakes di rumah sakit tersebut dinonaktifkan semenatara waktu guna mengusut tuntas kejadian ini.
Seperti kita ketahui dengan terungkapnya penyebab bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa Bogor.
Gegaranya, 2 bayi yang lahir pada 18 Juli 2022 itu memiliki gelang dengan nama Siti Mauliah.
Siti pun mengaku mulai curiga saat ia menyusui bayinya di hari ke-2 melahirkan. Ia mengaku bayi yang ia susui di hari kedua berbeda dengan di hari pertama.
Namun Siti baru melakukan tes DNA pada Mei 2023 lalu. Dan benar saja, anak yang selama ini ia rawat bukan anaknya.
Dalam kasus bayi tertukar di Bogor, gelang penanda yang dipakai anak Siti Mauliah atas nama pasien lain.
Sementara gelang di pasien yang bersangkutan pun tertera namanya sendiri.
Artinya, ada dua bayi yang mengenakan satu nama ibu dalam kasus bayi tertukar di Bogor.
"Soal gelang itu sedang kami dalami, untuk menyatakan kelalaian perawat, itu sedang kami dalami. Double nama, kami dalami," tegas Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa Bogor, Gregorius B Djako, Jumat (11/8/2023).
Sejak ada aduan dari Siti Mauliah, kata Greg, pihak RS Sentosa Bogor sudah memanggil para perawat yang berkaitan.
"Sejak kejadian kami memanggil semua perawat karena mereka juga agak trauma ya" ujar Greg.
"Kami panggil satu per satu supaya dapat penjelasan akurat," katanya.
Menurut Greg, management Rumah Sakit Sentosa Bogor sudah menjatuhkan sanksi pada tiga perawat berupa Surat Peringatan.
"Baru disampaikan saja hari ini rumah sakit sudah kasi SP kok. Artinya bahwa rumah sakit tidak tinggal diam, semua akan kita lakukan sesuai mekanisme" ujar Greg.
Cerita versi Siti
Diakui Siti, ia dari awal memang sudah ragu bahwa bayi yang ia bawa pulang adalah anaknya.
Terlebih di gelang bayi tersebut tertera nama orang lain, bukan Siti Mauliah.
Atas penemuan tersebut, Siti pun sempat bertanya ke perawat rumah sakit.
Namun di momen tersebut Siti malah mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan.
"Pas ngembaliin gelang (penanda bayi) ke rumah sakit nanya lah di sana (Siti tanya) 'ini enggak ketuker bayinya?', kata suster 'enggak, itu cuma ketukar gelang kok' dia ngebentaklah," ujar Siti, Jumat(11/8).
Tak cuma satu kejanggalan, Siti juga heran dengan baju bayi yang ia bawa.
Sempat membawa bayinya usai sehari dilahirkan, Siti pun memakaikan baju warna kuning.
Namun entah kenapa saat mau dibawa pulang, bayi tersebut berganti baju menjadi warna merah muda.
"Pas pulang bajunya juga beda saya ngasihin baju kuning kok dikembaliin ke saya itu pink, kata susternya 'emang saya ngurusin bayi cuma satu aja, banyak bu, wajar aja kalau baju doang ketuker'," ungkap Siti.
Atas perlakuan tersebut, Siti pun kesal.
Terlebih pada tiga suster yang menurutnya tidak jujur soal bayi tertukar.
"Satu suster yang buka gelang, dua yang dateng ke rumah. Saya gedek (kesal) sama suster yang tiga itu kenapa enggak jujur," ujar Siti.
Pasien B bersedia tes DNA
Pasien B akhirnya bersedia menjalani tes deoxyribonucleic acid atau DNA.
Tes DNA ini untuk mengetahui apakah materi genetik bayi pasien B sama dengan informasi genetik sang ibu.
Atau sebaliknya, apakah bayi pasien B memiliki informasi genetik sama dengan Siti Mauliah (37), warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, pasien yang curiga bayi yang dirawatnya bukan anak kandungnya.
Diketahui, keduanya melahirkan di Rumah Sakit Sentosa Bogor di hari yang sama pada 18 Juli 2022. Bayi laki-laki mereka diduga tertukar.
15 Nakes Dinonaktifkan
Pihak Rumah Sakit Sentosa menonaktifkan sementara tenaga kesehatan (nakes) yang terlibat dalam menangani bayi tertukar di Bogor.
Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako mengungkapkan sebanyak 15 nakes yang dinonaktifkan sementara.
"Dinonaktifkan itu dari bidang itu yah, artinya mereka masih di rumah sakit, hanya tidak lagi di bidang yang selama ini menjadi aktifitas mereka," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (18/8/2023).
Ia mengatakan, penonaktifan sementara itu dilakukan akibat adanya dugaan kelalaian yang dilakukan oleh para nakes yang menyebabkan bayi tertukar usai melahirkan.
"Kan peristiwannya sudah tau DNA nya tidak identik, itu sudah cukup untuk kemudian menonaktifkan sementara," tegasnya.
Gregorius B Djako menerangkan, para nakes yang dinonaktifkan sementara tersebut terdiri dari bidan dan juga perawat.
"Iya SP 1 sekaligus untuk sementara dinonaktifkan, karena ini memang satu tim yang mau kita pecah dan bagi-bagi lah. Ada perawat ada bidan, tenaga kesehatan lah," katanya.
Baca juga: Titik Terang Bayi Tertukar di Bogor, Siti Mauliah Ungkap Nasib Nama Anaknya Usai Tes DNA: Hak Paten!
Sementara itu, ia mengatakan para nakes yang menangani persalinan dari orang tua bayi tertukar itu pun sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian Polres Bogor.
"Itu kan masih permintaan wawancara awal aja, pemberian keterangan terkait peristiwa," pungkasnya.
Sembilan Saksi Diperiksa Polres Bogor
Proses mengungkap fakta bayi tertukar usai melahirkan di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabuoaten Bogor terus berlanjut.
Pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Bogor melalui unut PPA terus mendalami persoalan tersebut.
"Itu masih berjalan, Insya Allah minggu depan sudah ada titik terang," ujar Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan.
Ia mengatakan, sudah memeriksa sejumlah saksi dari berbagai pihak yang terlibat dalam persoalan bayi tertukar ini.
"Kurang lebih sembilan orang terdiri dari pihak rumah sakit dan pihak keluarga," ungkapnya.
Sementara itu, Juru Bicara RS Sentosa Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B. Djako membenarkan pemeriksaan saksi tersebut.
Ia mengakui bahwa sejumlah nakes di RS Sentosa yang menangani persalinan saat itu sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
"Hasilnya belum tau, itu kan masih permintaan wawancara awal aja, pemberian keterangan terkait peristiwa," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (18/8/2023).
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Sembilan Saksi Diperiksa Polres Bogor Terkait Permasalahan Bayi Tertukar, Ini Daftarnya
Baca juga: BBPOM Semarang Ajak Warga Perangi Kosmetik Ilegal, Ini Cara Mudah Mengenalinya
Baca juga: Bos Warteg Ditinggal di Pinggir Jalan, Hartanya Ludes Kena Hipnotis Cuma Sisa Rp 10 Ribu
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Pesawat Jatuh di Jalan Tol yang Menimpa Mobil dan Sepeda Motor
Baca juga: Unik! Wisata Clirit View Tegal Adakan Lomba Melamun, Ini Syarat dan Ketentuan