Suporter Kelewat Batas, Bayi Adi Satryo Jadi Sasaran Bully di Medsos Gara-gara Insiden PSIS Vs Persib
TRIBUNJATENG.COM - Media sosial milik Kiper PSIS Semarang, Adi Satryo, mendapat serangan dari netizen.
Bahkan beberapa di antaranya ditujukan kepada keluarga, termasuk bayi Adi Satryo yang baru berusia beberapa bulan.
Komentar-komentar negatif didapatkan Adi Satryo setelah laga PSIS Semarang Vs Persib Bandung di pekan sembilan Liga 1, Minggu (20/8/2023).
Baca juga: Tombok Ratusan Juta! Segini Denda PSIS Semarang Setelah Kerusuhan Lawan Persib Bandung di Jatidiri
Dalam laga tersebut, Adi Satryo tampil apik dan tak bisa dibobol dalam permainan open play.
Namun di ujung babak kedua, Adi Satryo mendapat kartu merah dari wasit.
Ia melakukan pelanggaran keras kepada pemain Persib Bandung Arsan Makarim.
Adi Satryo yang mendapat kartu merah dari wasit ternyata tak membuat netizen yang diduga bagian dari suporter Persib Bandung merasa puas.
Mereka melampiaskan kemarahannya di kolom komentar Instagram Adi Satryo.
Bayi Adi Satryo yang baru berusia beberapa bulan juga menjadi sasaran bully netizen.
Perbuatan netizen tersebut jelas tidak bisa dibenarkan.
Apalagi Adi Satryo sudah mendapat hukuman dari wasit.
Selain itu Adi Satryo juga sudah meminta maaf kepada Arsan Makarim seusai pertandingan.
Namun momen permintaan maaf tersebut tidak tertangkap kamera sehingga tak banyak orang yang mengetahuinya.
Hal itu disampaikan oleh Adi Satryo melalui kolom komentar unggahannya.
"Mohon maaf untuk abang-abang semua yang terhormat."
"saya pribadi sudah meminta maaf secara baik2 kepada @arsanmakarinalhaq10 atas tragedi yang tidak diinginkan pada saat pertandingan dan setelah pertandingan."
"Dan memang tidak tersorot dan tidak ter-publish ya abang-abang semua."
"Alangkah baiknya tidak menggiring opini yang tidak jelas tanpa informasi."
"Dan terlepas dari itu semua saya tidak bermaksud mencederai sama sekali."
"Tolong lebih pandai lagi dalam mencerna hal dan tidak membawa keluarga yang tidak tau apa apa," tulis Adi Satryo.
Tombok Ratusan Juta! Estimasi Denda yang Ditanggung PSIS Semarang Setelah Kerusuhan Lawan Persib Bandung
Diberitakan sebelumnya, PSIS Semarang tidak bernasib baik di pekan sembilan Liga 1 2023-2024, Minggu (20/8/2023).
Bertandingan di Stadion Jatidiri, PSIS Semarang kalah 1-2 melawan tamunya, Persib Bandung.
Tak hanya menelan kekalahan, PSIS Semarang juga mendapat dua masalah lain.
Baca juga: Jadwal Pekan 10 Liga 1 2023-2024, Persik Vs PSIS, Dewa Vs Persija, Persib Vs RANS, PSS Vs Persebaya
Pertama, sejumlah pemain akan mendapat sanksi hukuman bermain dan denda.
Kedua, kerusuhan antar suporter memungkinkan PSSI akan menutup tribun dan kembali memberikan denda.
Duel PSIS Semarang Vs Persib Bandung kala itu memang berlangsung panas.
PSIS Semarang yang sedang berada dalam performa baik digadang-gadang menang melawan Persib Bandung yang ditinggal 6 pemain inti, termasuk striker David da Silva dan Ciro Alves.
PSIS Semarang pun memilih menyerang sejak awal laga demi mencetak gol secepatnya.
Namun nahas, PSIS Semarang justru mendapat hukuman penalti dan tertinggal lebih dulu lewat gol eksekusi Marc Klok menit-24.
Kondisi ini diperparah oleh Luthfi Kamal yang mendapat dua kartu kuning dan diusir dari lapangan menit ke-43.
Kondisi ini membuat suporter yang menyaksikan laga di Stadion Jatidiri tak nyaman dan bentrokkan antar suporter tak terhindarkan.
Hal ini tak lepas dari lengahnya panitia penyelenggara yang kecolongan masuknya suporter Persib Bandung.
Padahal dalam regulasi Liga 1 dijelaskan suporter tidak boleh menonton laga tandang.
Pada babak kedua, PSIS Semarang berhasil menyamakan kedudukan 1-1 lewat gol tendangan jarak jauh Gali Freitas menit ke-56.
Pasukan Mahesa Jenar menjadi lebih semangat menyerang meski bermain dengan 10 pemain.
Nahas, PSIS Semarang kembali mendapat kartu merah lantaran Adi Satryo melakukan pelanggaran keras kepada pemain Persib Bandung.
Lagi-lagi wasit memberikan kartu merah untuk PSIS Semarang, Adi Satryo diusir dari lapangan.
Di ujung babak kedua, PSIS Semarang kembali mendapat kesialan.
Wasit memberikan hadiah penalti kepada Persib Bandung setelah Daisuke Sato dijatuhkan di kotak terlarang.
Marc Klok yang menjadi eksekutor penalti dengan mudah menyarangkan bola ke gawang dan mengubah skor menjadi 1-2.
Hasil ini membuat bentrokan suporter tuan rumah dan tim tamu tak terhindarkan.
Kerusuhan pun terjadi di Tribun Timur Utara sebanyak dua kali usai Persib mendapatkan hadiah dua kali penalti.
Yoyok Sukawi Pasrah
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengaku pasrah apabila Mahesa Jenar mendapat hukuman dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Yoyok mengatakan bahwa ia yakin Komdis PSSI akan memberikan hukuman penutupan tribun pada lokasi kerusuhan.
Belum diketahui berapa lama hukuman penutupan tribun itu.
Namun yang pasti, ini sangat merugikan PSIS.
Terdekat, PSIS akan menjamu Bali United pada pekan ke-11 Liga 1 2023/2024 di Stadion Jatidiri, Minggu (2/9/2023).
Hukuman denda yang akan didapatkan PSIS dari kerusuhan ini ada tiga.
Pertama, Panpel PSIS akan mendapatkan hukuman berupa Rp 20 juta.
Ini berdasarkan situasi kerusuhan yang terjadi di PSM Makassar beberapa waktu lalu.
Kedua, PSIS akan dijatuhkan hukuman Rp 25 juta lantaran adanya suporter Persib datang ke Stadion Jatidiri.
Ketiga, akibat kerusuhan itu PSIS akan mendapatkan hukuman denda sebanyak Rp 25 juta.
Terakhir penutupan tribun di lokasi kerusuhan.
"Kalau saya lihat dari kerusuhan semalam, insiden ini terjadi di Tribun Timur Sisi Utara."
"Nah di Tribun Utara itu ada Panser Biru."
"Kalau dihukum tidak boleh dibuka sepertinya iya," kata Yoyok, Senin (21/8/2023).
Tidak hanya itu, PSIS juga akan mendapatkan denda dari kartu kuning dan kartu merah yang didapatkan para pemainnya saat melawan Persib.
Ada lima pemain PSIS yang mendapatkan kartu kuning yakni Lutfi Kamal, Paulo Gali Freitas, Fredyan Wahyu, dan Boubakarry Diara.
Sementara dua kartu merah dikeluarkan wasit kepada Adi Satryo dan Lutfi Kamal.
Untuk denda kartu kuning sebanyak lima kali, PSIS bisa membayar uang sebesar Rp 50 juta.
Sementara dua kartu merah, PSIS harus mengeluarkan uang Rp 20 juta.
"Kami juga banyak denda ini."
"Lima kartu kuning, kartu merah langsung, suporter tamu hadir, dan kerusuhan."
"Ya namanya juga nasib," ucap Yoyok.
Hukuman itu sepertinya akan berlaku saat PSIS menjamu Bali United.
Yoyok percaya untuk lawan Bali United tidak ada kerusuhan lagi.
"Kalau lawan Bali United enak."
"Suporter mereka fanatik tapi kan jauh dan jarang juga orang Bali di Semarang."
"Kalau orang Jawa Barat tinggal di Semarang, banyak."
"Memang kami akui panpel kecolongan dan kami akan lakukan evaluasi internal," tutup Yoyok.
Prediksi Denda PSIS Semarang Vs Persib Bandung
Kartu Kuning 5 Kali Rp 50 Juta
Kartu Merah 2 Kali Rp 20 Juta
Suporter Persib Datang Rp 25 Juta
Kerusuhan Suporter Rp 25 Juta
Panpel PSIS Akibat Kerusuhan Rp 20 Juta
Penutupan Tribun Timur Sisi Utara
Total: Rp 140 juta
(*)