TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Tiga maskapai penerbangan berpelat merah direncanakan akan dimerger menjadi satu.
Jika hal itu terealisasikan, artinya nasibnya akan serupa dengan PT Pelindo dimana empat perusahaan dilebur menjadi satu pada 2021.
Adapun rencana tersebut menurut Menteri BUMN, Erick Thohir dimaksudkan untuk langkah efisiensi pengeluaran atau menekan logistic cost.
Jika itu direalisasikan, kapankah rencana Kementerian BUMN itu?
Baca juga: Bakti BUMN Hadir di Jatimulyo Jogja, 10 Milenial BUMN Seluruh Indonesia Nginap di Homestay Warga
Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggabungkan atau merger tiga perusahaan pelat merah di bidang penerbangan, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air.
Penggabungan ketiga maskapai dilakukan untuk efisiensi serta sebagai upaya menurunkan biaya logistik sehingga semakin meringankan dunia bisnis di Indonesia.
Erick mendorong agar efisiensi terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan pelat merah.
Maka, setelah merger dilakukan pada Pelindo di 2021, akan dilanjutkan ke BUMN klaster lainnya, yakni maskapai penerbangan.
"BUMN terus menekanĀ logistic cost."
"Pelindo dari empat (perusahaan) menjadi satu."
"Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen."
"Kami juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda Indonesia merger untuk menekan cost," ungkapnya seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (23/8/2023).
Baca juga: Warga Tak Menyangka Pegawai BUMN Ditangkap Densus 88 Simpan Belasan Senjata Api di Rumah
RI Masih Kekurangan Pesawat
Erick menuturkan, rencana merger ini seusai penyelamatan Garuda Indonesia berhasil dilakukan melalui rangkaian restrukturisasi paling rumit dalam sejarah penyelamatan korporasi Indonesia.
Saat Garuda Indonesia diperjuangkan, kata Erick, di waktu yang sama telah dipersiapkan Pelita Air.