Bahkan Riska dan teman-temannya tak bisa menghadiri acara pemakaman Asnawi.
Namun mereka bersama warga desa ikut mengikuti prosesi pemakaman secara online dan juga mengirimkan doa.
"Dan pada akhirnya, kami cuma bisa melihat almarhum melalui video call keluarganya.
Kami semua sudah ikhlas dan kami senang mahasiswa KKN se kec Lirik dan masyarakat desa ikut mendoakan dan membacakan Yasin bersama pada malam pertama almarhum dikebumikan," jelas Riska.
Baca juga: Mahasiswa KKN UMP Distribusikan Bantuan Air Bersih ke Desa Terdampak Kekeringan
Riska menjelaskan jika Asnawi mengalami sakit.
Namun ia tak menyebut secara rinci sakit apa yang diderita oleh temannya.
Riska pun pilu kini ia hanya bertiga belas sepulang KKN. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cerita Pilu Mahasiswi KKN di Bali, Nurut Diajak Perangkat Desa ke Ruangan Gelap, Berakhir Dinodai