TRIBUNJATENG.COM, LAMONGAN - Di Lamongan, Jawa Timur, belasan siswi kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) dibotaki oleh seorang guru berinisial EN.
Para siswi dibotaki diduga gara-gara tak mengenakan ciput.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala SMPN 1 Sukodadi Harto.
Baca juga: 3 Siswa SMP Jadi Tersangka Penyiraman Air Keras 6 Pelajar di Jakarta Utara
"Memang benar ada kejadian itu tanggal 23 Agustus 2023 saat siswa mau pulang, gara-gara tak pakai ciput," kata Harto saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (28/8/2023).
Pakai alat cukur elektrik
Harto menjelaskan, guru EN mengaku sering mengingatkan para siswi untuk mengenakan dalaman jilbab atau ciput.
Sejumlah siswi saat itu diduga tidak mengenakannya.
Mereka kemudian dipanggil oleh guru EN saat hendak beranjak pulang pada Rabu (23/8/2023).
Menurut pengakuan guru EN pada Harto, ada sekitar 19 siswi yang saat itu dibotaki.
"Entah terlalu sayang atau seperti apa, kemudian Bu EN melakukan itu (pembotakan).
Hanya saja pakai alat (cukur) yang elektrik, makanya ada yang rambutnya kena banyak," tutur dia.
Mediasi
Orangtua para siswi merasa tak terima setelah mendapatkan laporan dari anak-anak mereka.
Sehari berselang, atau pada Kamis (24/8/2023) pihak sekolah menggelar mediasi.
Sebelum itu, guru EN didampingi kepala sekolah juga sempat mendatangi rumah sejumlah siswi untuk meminta maaf.