Berita Semarang

Kodam IV Diponegoro Rekrut Bintara Kopassus dan Kostrad

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Ujang Darwis cek langsung  sidang Pantukhir uji tingkat Panda Kodam IV/Diponegoro. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Sebanyak 1.071 orang mengikuti sidang Pantukhir uji tingkat Panda Kodam IV/Diponegoro. Pantukhir tingkat panda yaitu penerimaan Caba PK TNI AD Reguler Pria, khusus, Kopassus dan Kostrad.

Sebanyak 1.071 orang telah mengikuti pemeriksaan uji tingkat Panda Kodam IV/Diponegoro, terdiri dari 949 orang Caba Reguler pria serta 122 orang Caba Kopassus dan Kostrad.

Selanjutnya alokasi pemeriksaan uji pada tingkat Sub Panpus (sejumlah 1,5 alokasi), Caba Reguler pria sebanyak 72 orang, sedangkan untuk Caba khusus Kopassus dan Kostrad akan ditentukan kemudian. Pelaksanaan Pantukhir tingkat panda dipimpin langsung  Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Ujang Darwis di GOR Prajurit, Kompleks Makodam, Jumat (25/8/2023) lalu.

Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Ujang Darwis membacakan sambutan Pangdam mengatakan penyelenggaraan pantukhir ini merupakan bagian dari proses penyediaan tenaga dalam rangka memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul sesuai kebutuhan institusi TNI AD. Penyaringan calon prajurit Bintara ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan seleksi, mulai dari tingkat daerah hingga pusat.

"Penerimaan prajurit kali ini, selain calon Bintara PK Reguler Pria, kami juga akan merekrut para calon prajurit khusus untuk satuan elit Kopassus dan Kostrad. Tentunya kita harus lebih selektif dalam memilih calon prajurit yang akan digembleng untuk memiliki kemampuan khusus TNI Angkatan Darat," tuturnya pada keterangan tertulis diterima tribunjateng.com, Selasa (29/8/2023).

Pada sambutan itu Pangdam menekankan kepada seluruh panitia agar berlaku objektif dan menghindari KKN maupun pungutan selama pelaksanaan seleksi/werving. Pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap siapapun yang terlibat.

“Saya ingatkan kepada seluruh panitia agar tidak mencoba-coba bermain dalam pelaksanaan werving, karena hal itu tidak hanya mencoreng nama baik TNI, tetapi juga merugikan TNI dalam upaya penyiapan SDM prajurit TNI yang berkualitas. Saya tidak akan segan-segan untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapapun yang terlibat,” tandasnya.

Baca juga: Komoditas UMKM Binaan YDBA Jadi Suvenir Ajang Internasional

Baca juga: Vaksinasi HPV di Jepara Dimulai, Siswi SD di Tiga Kecamatan Sudah Disuntik

Baca juga: Ada Laporan ATS dan Stunting, Ketua TP PKK Kabupaten Blora Turun Lapangan ke Kunden

Baca juga: Ekspresi Wajah Santai Praka Riswandi Manik Saat Diperiksa Kasus Penganiayaan, Merasa Tak Bersalah?

Berita Terkini