Berita Viral

Tampang Oknum Paspampres dan Anggota TNI Pembunuh Imam Pemuda Aceh, Kakak Ipar Praka RM Terlibat

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto kiri Fauziah (ibunda Imam Masykur), tengah Imam Masykur dan kanan sosok diduga Praka RM. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Berikut foto-foto para pelaku yang membunuh Imam Masykur, pemuda Aceh yang sehari-hari jualan kosmetik di Tangerang.

Imam diculik di tokonya saat sedang sholat lalu dibawa ke mobil.

Ia sempat mengadakan perlawanan namun dipiting oleh para pelaku.

Warga tak jadi menolong karena para pelaku ini mengaku sebagai polisi dan membawa map yang disebut sebagai surat tugas.

Baca juga: Imam Masykur Diculik Oknum Paspamres saat Sholat, Warga Batal Menolong karena Map di Tangan Pelaku

Baca juga: Kelakuan Janggal Ayah di Pati ke Bayinya yang Ia Bunuh Terungkap, Istri Sampai Tak Habis Pikir

Seluruh pelaku anggota TNI

Praka Riswandi Manik, anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang melakukan penculikan, penyiksaan sekaligus pembunuhan berencana terhadap pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) . (Instagram @riswandimanik)

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Cpm Isyad Hamdie Bey Anwar saat dihubungi, membenarkan bahwa tiga pelaku yang memeras dan menyiksa Imam hingga tewas adalah anggota TNI.

"(Tiga pelaku) TNI semua, yang dari Paspampres satu orang," ujar Isyad.

Pelaku yang berasal dari Paspampres diketahui bernama Praka RM.

Sehari-hari, ia bertugas sebagai anggota Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan.

Masing-masing Irsyad memastikan bahwa Praka RM bukan termasuk anggota yang sehari-hari menjaga Presiden atau Wakil Presiden.

Anggota Paspampres dan TNI pelaku pembunuhan pemuda asal Aceh (Istimewa)

Sedangkan pelaku selanjutnya, yakni Praka HS. Sehari-hari bertugas sebagai anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat.

"Nah, (pelaku) yang satu lagi (Praka J) adalah anggota Kodam IM (Iskandar Muda) yang kebetulan sedang ada di Jakarta," ujar Irsyad.

Kini, ketiganya telah diamankan di POM Kodam Jaya dan sedang diperiksa intensif.

Sejauh ini, lanjut Irsyad, para pelaku diduga kuat telah membunuh Imam Masykur dan membuang mayatnya di sebuah sungai di daerah Karawang.

Anggota Paspampres dan TNI pelaku pembunuhan pemuda asal Aceh (Istimewa)

Irsyad melanjutkan, ketiga oknum TNI sudah mengetahui apabila Imam menjual obat-obatan.

RM, J, dan HS akhirnya mengaku menjadi polisi gadungan sehingga bisa menculik dan memeras Imam.

"Ya dia sudah mengetahui kalo kelompok ini penjual obat-obatan itu, dan kalau dia diculik, diperas, dia cenderung tidak lapor dengan kepolisian," kata Irsyad.

"Jadi pura-pura jadi polisi bodong, tangkap, terus meminta sejumlah uang buat ditebus," lanjutnya.

Anggota Paspampres dan TNI pelaku pembunuhan pemuda asal Aceh (Istimewa)

Irsyad berpendapat bahwa penculikan itu kelewatan sehingga menyebabkan korban tewas.

"Namun pelaksanaannya mungkin kelewatan sehingga menyebabkan meninggal," papar dia.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono mengatakan, setelah mengetahui kasus ini, Panglima TNI menyampaikan keperihatinannya.

Bahkan, Panglima TNI meminta kasus ini dapat dikawal serius hingga para pelaku dapat menjalani proses hukum secara proporsional.

"Pasti dipecat dari TNI karena termasuk tindak pidana berat, melakukan perencanaan pembunuhan. Itu instruksi Panglima TNI," tegas Julius lewat pesan singkat.

Tersangka lain

Pemeriksaan - Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspom AD) bahkan telah mengirimkan tim khusus untuk mendukung penyidikan kasus yang melibatkan Paspampres ini. (Istimewa)

TNI AD mengungkap adanya tersangka lain dalam kasus penculikan hingga penganiayaan terhadap Imam Masykur, seorang warga Aceh hingga tewas.

Diketahui, ketiga tersangka dari TNI yakni anggota Paspampres Praka RM, Praka HS dari satuan Direktorat Topografi TNI AD dan Praka J anggota Kodam Iskandar Muda.

Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan terdapat satu tersangka lain yakni seorang warga sipil berinisial MS.

"Satu sipil ditangani Polda, peran masih dalam proses, bisa konfirmasi ke Polda," kata Hamim di Pomdam Jaya Guntur, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2023).

Hamim mengatakan MS merupakan kakak ipar dari Praka RM yang ikut membantu proses penculikan hingga korban tewas.

"Ada sementara satu sipil terkinat ditangani Polda, peran masih dalam proses, bisa konfirmasi ke Polda," ucapnya. (*)

Berita Terkini