Kerja sama ini terbentuk setelah Djajadi dan rekan-rekannya menerima tawaran untuk mengalihkan kepemilikan Indomie kepada Salim Group.
Meskipun nama-nama besar seperti Liem Sioe Liong dan Salim Group memiliki peran awal dalam industri mi instan, Djajadi dan timnya berhasil menunjukkan eksistensi mereka.
Kepemimpinan perusahaan kemudian dipegang oleh orang dekat Djajadi, yaitu Hendy Rusli. Dalam upaya untuk mengonsolidasikan merek-merek mi instan ternama, Indomie dan Supermie akhirnya berada di bawah naungan yang sama di bawah payung PT Indofood Eterna.
Meskipun Djajadi memiliki porsi saham yang lebih besar (57,5 % ), perusahaan ini akhirnya berpindah sepenuhnya ke Salim Group pada tahun 1993 setelah Djajadi dan timnya menghadapi tantangan keuangan. (*)