TRIBUNJATENG.COM - Kedekatan Menteri BUMN, Erick Thohir dengan Nahdlatul Ulama (NU) tidak diragukan lagi. Anggota Kehormatan Banser ini bahkan mampu mengamankan posisi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto untuk menghimpun suara warga NU atau Nahdliyin jika ditinggal PKB yang bergabung dengan Anies Baswedan di Koalisi Perubahan.
Karenanya, Erick Thohir dinilai sebagai sosok calon wakil presiden (cawapres) yang sangat pantas mendampingi Prabowo. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan posisi Erick Thohir semakin diuntungkan dengan adanya isu Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang akan menjadi cawapres Anies.
"Kalo saya lihat begini, nanti kalo Prabowo ngambil Erick Thohir itu bisa mengamankan suara Prabowo di basis pemilih NU pasca ditinggal PKB," kata Ujang, Jumat (1/9).
Hal itu dikarenakan Erick Thohir sudah diakui sebagai kader terbaik NU saat ini dalam menatap kepemimpinan Indonesia ke depan. Ketum PSSI tersebut salah satu sosok pemimpin nasional yang banyak mendapatkan kepercayaan dari para kiai dan ulama NU.
Terbukti dengan posisinya yang saat ini sebagai Anggota Kehormatan Barisan Ansor Banser dan juga Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah 1 Abad NU merupakan bukti konkret kepercayaan para petinggi NU terhadap Erick Thohir. Erick Thohir banyak meraih kepercayaan dari PBNU sehingga mampu menarik dukungan dari para nahdliyin.
"Erick Thohir kan sudah mengasosiasikan diri sebagai bagian dari NU, posisinya sebagai anggota kehormatan Banser lalu jadi Ketua Harlah 1 Abad NU," ujarnya.
Dengan begitu, Erick Thohir sangat mampu memberikan tambahan suara di kalangan nahdliyin kepada Prabowo meskipun berpotensi ditinggal PKB. Erick Thohir menjadi juru selamat Prabowo ditengah isu mundurnya Cak Imin dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Jadi artinya Erick Thohir itu sangat cukup kompeten untuk membantu Prabowo," pungkasnya.