TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Masih hangat di ingatan Daryanto (47), saat beberapa tahun lalu, ia mengais rezeki sebagai sopir truk namun uang yang dibawanya seakan "bocor di jalan". Hampir di sepanjang perjalanan, uang saku yang ia dapatkan habis hanya untuk membayar pungutan liar (pungli) dari oknum petugas di jalanan.
Berbagai oknum lintas institusi selalu 'meminta jatah' saat truknya melintas. Tak kurang dari Rp50.000 sampai Rp150.000 uang harus disiapkan untuk keperluan itu.
"Tapi kondisinya sekarang berbeda. Ya sejak Pak Ganjar menjabat Gubernur Jateng, pungli sudah hilang di Jawa Tengah."
"Kalau dulu sebelum itu, wah banyak sekali (pungli). Uang yang harusnya untuk anak istri, habis untuk bayar pungli," ucap sopir truk asal Batang ini.
Baca juga: Dugaan Pungli Pitulasan di Banteran Wangon Banyumas, Gubernur Ganjar: Segera Laporkan Inspektorat
Baca juga: Pengarahan Kepala Sekolah se-Jateng, Gubernur Ganjar Tegaskan Larangan Pungli di Sekolah
Daryanto masih ingat betul saat awal Ganjar menjabat Gubernur Jawa Tengah, 2013 lalu. Ketika Ganjar sidak di Jembatan Timbang Subah, Batang dan menemukan praktik pungli, Ganjar marah-marah.
Para petugas jembatan timbang yang kedapatan menerima pungli dimarahi habis-habisan. Saking marahnya, Ganjar sampai menggebrak meja petugas yang di lacinya tersimpan uang hasil pungutan.
Dan video Ganjar itu menyebar viral di media mainstream maupun media sosial.
"Sejak gebrakan Ganjar berantas pungli saat itu sampai sekarang, pungli di Jateng hilang. Bahkan di daerah lain, pungli semakin berkurang. Semua karena Pak Ganjar," jelasnya.
Tak hanya sopir truk dari Jawa Tengah, viralnya Ganjar ngamuk terkait pungli di jalan raya juga dirasakan sopir seluruh Indonesia. Agus Cahyono (54), misalnya, sopir truk asal Pacitan, Jawa Timur ini juga merasakan dampak dari ketegasan Ganjar memberantas pungli.
"Saya merasakan sendiri, bagaimana dulu pungli marak sekali. Alhamdulillah karena Pak Ganjar yang tegas memberantas pungli dan selalu bersuara sampai ke atas, pungli di daerah lain juga berkurang," katanya.
Sejak video Ganjar viral, perjalanan para sopir truk semakin aman dan nyaman. Ia sendiri merasakan, perjalanan dari Jatim ke Jakarta sudah bebas hambatan. Tak ada lagi pungli, uang saku bisa utuh untuk kebutuhan anak istri.
"Makanya hari ini kami datang ke Semarang, untuk silaturahmi pada pak Ganjar yang besok habis tugasnya sebagai Gubernur Jateng. Kami ingin berterimakasih dan berharap beliau bisa melanjutkan program baik ini. Ketika beliau jadi presiden, maka pungli di Indonesia dihapuskan," tegasnya.
Baca juga: Pengamat Pendidikan dari PGRI Apresiasi Komitmen Ganjar Perangi Pungli di Sekolah
Hari ini, Senin (4/9/2023), ratusan sopir truk dari seluruh Indonesia menggruduk kantor Ganjar di Jl Pahlawan Kota Semarang. Membawa truk masing-masing, mereka konvoi dari PRPP menuju kantor Gubernuran.
Para sopir truk itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan lainnya. Mereka ingin ikut melepas purna tugas Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Para sopir truk itu menghiasi kendaraan mereka dengan berbagai macam gambar wajah Ganjar. Sejumlah slogan juga dituliskan, sebagai bentuk kecintaan mereka pada Capres 2024 itu.
Di bagian belakang truk mereka, wajah Ganjar terpampang dengan tulisan yang menarik perhatian. Misalnya 'Terimakasih Pak Ganjar, Berkatmu Pungli Minggat', 'Ganjar Musuh Koruptor, Pungli Bablas Angine', 'Terimaksih Pak Ganjar Sudah Berantas Pungli', dan lain sebagainya.
Ada juga sopir truk yang menuliskan dukungan pada suami Siti Atikoh itu. Seperti 'Karo Sing Putih, Emoh Ngalih', 'Tugiman si Tukang Gawe Nyaman', 'Aku Tak Pernah Abu-Abu untuk Pak Ganjar', 'Pantang Pulang Sebelum Ganjar Menang' dan lainnya.
Ganjar yang sedang berada di kantor menyempatkan diri untuk turun ke jalan dan menyapa ratusan sopir truk itu. Ia berkeliling sambil menikmati lukisan-lukisan unik di truk yang datang ke kantornya itu.
"Saya memang dekat dengan kawan-kawan sopir truk ini. Awalnya dulu ada sopir truk yang menggambar wajah saya, katanya dia senang karena berkat saya marah di jembatan timbang, pungli jadi hilang. Saya datangi dan ternyata komunitasnya besar sekali," ujarnya.
Komunikasi intens selalu dilakukan antara Ganjar dan komunitas truk itu. Sering juga, para sopir melaporkan jika ada pungli di jalan.
"Ya mudah-mudahan pemerintahan ini semakin baik khususnya di jalan, sehingga kawan-kawan sopir tidak terbebani dengan cost yang harus dikeluarkan karena pungli. Saya merasa tersanjung kawan-kawan main ke sini dan menunjukkan karya-karya terbaiknya," pungkasnya. (*)