Berita Otomotif

Viral Emak-emak Isi Pertamax Turbo ke Honda Beat jadi Perdebatan, Apa Dampaknya? Ini Kata yang Ahli

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video Viral Ibu-ibu Isi Honda BeAT Pakai Pertamax Turbo di SPBU Pertamina

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Video viral ini mengundang rasa penasaran para netien.

Video tersebut beredar di TikTok.

Tampak seorang ibu tengah mengisi motor Honda BeAT tahun 2022 dengan BBM jenis Pertamax Turbo.

Pertanyaan pun muncul. Apakah hal itu diperbolehkan dari sisi kesehatan mesin?

Yuk cek!

Baca juga: Desy Ratnasari Siap Maju Pilgub Jabar 2024, Mengaku Diperintah Oleh Seseorang

Baca juga: Cawapres Prabowo Diumumkan Sebelum 10 Oktober, PAN Harap Demokrat Mau Gabung

Situasi ini dinilai unik dan sangat tidak lazim ini diunggah akun @kimzizs 

“Hidup lagi capek-capeknya, ada ibu-ibu bawa BeAT ngisi turbo,” ucapnya dalam video, dikutip Kompas.com Selasa (12/9/2023).

Video yang sudah disukai lebih dari 187.000 penonton ini juga menerima banyak respon menarik dari para netizen. Ada yang mengaku takjub, ada pula yang mengaku bingung soal salah-tidaknya perilaku tersebut.

“Males ngantri panjang pasti ini si ibunya, jadi beli pertamax turbo,” tulis akun @pakenaa.

“Habis ini motornya dipake berangkat, berangkat ke bulan,” canda akun @yoik4wan.

“Emang masalah ya kalau ngisi Pertamax Turbo daripada ngisi pertalite?” tanya akun @zero.

Untuk diketahui, Honda BeAT yang ada di video merupakan lansiran 2022 dengan kapasitas mesin 110 cc.

Secara spesifikasi, memang tidak cocok menenggak Pertamax Turbo dengan RON 98, alias oktan tinggi.

Ibnu Sambodo, Team Owner Manual Tech Racing menjelaskan, efek bahan bakar oktan tinggi hanya bisa terasa pada motor-motor dengan kapasitas mesin yang tinggi pula.

Sebab hal ini berkaitan dengan tingkat kompresi pembakaran.

“Kalau motor dengan kapasitas 250 cc atau 500 cc ke atas, pasti akan terasa efek menggunakan oktan tinggi karena mesinnya memang cocok. Kalau kapasitasnya cuma 150 cc ke bawah, ya enggak kerasa bedanya,” katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Alih-alih memberikan peningkatan performa, bahan bakar oktan tinggi justru bisa memberikan kendala pada motor dengan cc rendah.

“Motor cc besar memiliki daya kompresi bbm yang kuat, makanya cocok menggunakan oktan tinggi. Motor dengan cc rendah bisa kelelahan dan kurang mampu mengkompresi oktan tinggi,” kata Ibnu.

Menurut dia, karena mesin harus bekerja ekstra untuk melakukan kompresi, ada potensi overheating bahkan kerusakan pada komponen-komponen tertentu.

Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 mengatakan, beberapa kerusakan yang dimaksud bisa berupa elektroda busi putus, piston terkikis, dan masa pakai oli menurun drastis

“Kasus yang sering saya jumpai adalah mesin overheating, ciri-cirinya adalah oli mesin berwarna merah ketika diganti. Ini tidak baik bagi kesehatan mesin,” kata Anto.

Anto menyarankan pengguna untuk mengikuti anjuran pabrik terkait nilai oktan bahan bakar yang digunakan.

Tujuannya untuk menjaga performa dan kualitas mesin motor.

“Sebaiknya ikuti manual penggunaan. Misalnya motor matik seperti vario 150, cocoknya ya pakai bbm oktan 92. Jangan dipaksa pakai BBM oktan 98,” ujarnya. (Kompas.com)

Berita Terkini