"Tujuan saya untuk menunjukam wastranya. Kami kasih lihat dari berbagai daerah. Bulan lalu, saya ikut Semarang Fashion Week," paparnya.
Menurutnya, pameran ini bagian kecil dari koleksinya. Tak hanya melalui pameran, dia berencana dialog dengan generasi muda, khusus batik. Anak-anak mud aharus kenal batik cap, printing, tulis.
Pihaknya akan memancing mereka untuk menciptakan gagasan batik versi zilenial.
"Saya pancing mereka dalam komposisi warna. Kalau mereka diberi keleluasaan memberi wawasan warna, warna apa, saya ingin tahu," ungkapnya.
Menurutnya, dialog ini sangat diperlukan agar para pembatik bisa menangkap peluang pasar dari generasi zilenial.
"Kalau tidak, para pembatik akan menbuat batik vsrsi mereka kenal dari nenek moyang, padahal mereka (generasi muda) merupakan pasar masa depan," paparnya. (eyf)