Berita Pati

USP Jalin MoU dengan Pemkab Pati, Saiful Arifin: Sama-sama Swasta Ngapain Kuliah di Luar Daerah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keempat desa tersebut yakni Desa Bageng Kecamatan Gembong, Desa Guyangan dan Kertomulyo Kecamatan Trangkil, serta Desa Jrahi Kecamatan Gunungwungkal.

USP melakukan analisis lapangan di empat desa itu untuk kemudian mengembangkan potensinya lewat ilmu dan teknologi.

Misalnya di Desa Bageng, USP bekerja sama dengan petani dan produsen kopi lokal dan melakukan fasilitasi untuk ekspor.

Sementara, Ketua Yayasan Safin Bina Bangsa, Saiful Arifin berharap, kerja sama ini bisa menguatkan peran USP di Pati.

Dia berharap bisa melakukan kerja sama serupa dengan kabupaten-kabupaten lain, terutama di wilayah eks karesidenan Pati.

Dengan demikian, USP bisa semakin dikenal dan menjadi tujuan berkuliah bagi warga Pati dan sekitarnya.

Mantan Wakil Bupati Pati ini menyayangkan, mayoritas lulusan SMK/SMA di Pati lebih memilih untuk berkuliah di luar daerah.

"Kalau sekolah negeri atau ikatan dinas, okelah."

"Tapi kalau sama-sama swasta, ngapain sampai luar daerah."

"Di sini saja, kami jamin tidak kalah," ujar pria yang akrab disapa Safin ini.

USP memiliki 5 fakultas dan 16 program studi.

Baca juga: Mantan Gubernur Jateng Dingin Komentari Baliho Prabowo dan Gibran di Pati: aku yo ra ngerti

Safin mengatakan, kuliah di daerah sendiri juga berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan SDM daerah.

"Misal tiap tahun ada tiga ribu saja orang Pati yang kuliah ke luar, dalam empat tahun itu setidaknya ada uang Rp 300 miliar dari Pati yang menguap dan berputar di luar."

"Baik untuk biaya pendidikan, perjalanan, kos, maupun biaya makan," ucap dia.

Menurut Safin, alangkah lebih baik jika uang sebesar itu tetap berputar di Pati demi memacu pertumbuhan ekonomi daerah.

Halaman
123

Berita Terkini