TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kebakaran di hutan dan lahan area Gunung Kelir, Kabupaten Semarang pada Jumat (29/9/2023) petang hingga malam juga melanda pertanian kopi rakyat.
Sekitar 0,5 hektare lahan kopi rakyat di sisi barat lereng Gunung Kelir terbakar hingga tanamannya mengalami kerusakan.
Lahan tanaman kopi yang terdampak kebakaran ini tersebar di sejumlah lokasi.
Beberapa di antaranya yakni Dusun Gertas dan Dusun Gembongan di lingkungan Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
Akibatnya, sejumlah petani mengalami gagal panen seusai kebakaran tersebut.
Seorang petani kopi di Dusun Gertas, Imam Safroni (29) mengatakan bahwa angin yang cukup kencang membuat api menyebar dengan cepat.
“Karena bebarapa tanaman perdu dan rerumputan juga mengering akibat cuaca yang cukup panas. Hembusan angin membuat api cepat menyebar hingga mencapai kawasan wisata Lereng Gunung Kelir,” kata dia, Sabtu (30/9/2023).
Dia menambahkan, selain membakar pertanian kopi, api juga membakar lahan hutan pinus di dekatnya.
Menurut Imam, para petani kopi merugi akibat kejadian tersebut.
“Karena tanaman kopi yang terbakar ini sebenarnya sudah berbunga, namun kondisinya sekarang rusak akibat terbakar,” imbuh dia.
Selain itu, lanjut dia, tanaman kopi yang terbakar itu harus diganti dengan tanaman yang baru. Para petani harus mulai dari nol lagi untuk menunggu tanaman mereka bisa membuahkan hasil.
Belum diketahui jumlah kerugian yang dialami para petani kopi di Dusun Gertas dan sekitarnya.
Sebagai informasi tambahan, kawasan Gunung Kelir sendiri merupakan satu di antara kawasan penghasil kopi rakyat di Kabupaten Semarang.
Pemberitaan sebelumnya, dari data Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, total luasan lahan yang terbakar seluas sekitar 10 hektare.
Tampak api yang membakar lahan merembet di bagian atas dan bawah gunung itu.