Berita Jateng

Dialog Lintas Iman Bersama Berani Jateng, Gus Yusuf Sebut Persoalan Ekonomi Jadi PR Bersama

Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dialog Lintas Iman Bersama Berani Jateng, Gus Yusuf Sebut Persoalan Ekonomi Jadi PR Bersama

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Persaudaraan Antar Iman (Berani) Jateng menggelar dialog lintas Iman bersama para perwakilan tokoh agama di Hotel Neo Semarang, Minggu (8/10/2023).

Dalam dialog tersebut, Ketua Dewan Pembina DPW Berani Jateng, Muhammad Yusuf Chudlori menekankan pentingnya mengentaskan persoalan ekonomi. 

Dia memparkan, setiap agama tentu mengajarkan kebaikan, kedamaian, dan cinta kasih.

amun, di tengah kehidupan sosial masyarakat, ada persoalan ekonomi yang harus dihadapi. 

"Kadang-kadang di islam sendiri, umat diajak beribadah kadang menyelelekan. Ah solat tidak bikin kita kenyang," ucap Gus Yusuf, sapaannya. 

Menurutnya, persoalan ekonomi ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Perlu ada peran serta tokoh agama dalam upaya penyelesaiannya. Begitu pula persoalan radikalisme yang terjadi di semua agama. Ada oknum di setiap agama yang biasanya mengganggu kedamaian. 

"Ibarat keluarga, pasti ada anak nakalnya. Anak nakal, oknum nakal, persoalan bukan di internal. Kadang ekonomi, ketimpangan, sulit, dan lain-lain yang menjadikan mereka putus asa," ujarnya. 

Dia mengaku, kadang kala berdiskusi dengan densus ataupun mantan napi teroris. Namun, diskusi yang dibahas bukan hanya semata persoalan ideologi, melainkan juga persoalan ekonomi. 

"Kegencet utang dimana-mana, rumah digusur. Akhirnya, dia tidak punya pegangan lain, kecuali pemahaman agama. Dan pemahaman agama pun sempit. Dia tidak punya kesempatan mengaji, belajar. Agama diabaikan ketika dia kepepet. Ini berbahaya," tekannya.  

Maka, sambung dia, sudah semestinya seluruh warga bisa tetap memegang teguh pancasila dan UUD 1945 yang menjadi asas dan harus dijaga bersama. 

"Ini jadi tugas bapak ibu penggembala umat yang dipercaya jadi tokoh agama," ujarnya. 

Ketua Umum Berani, Laurent Manupitty menyampaikan, Berani dibentuk untuk menjaga semangat kebhinekaan, pancasila, dan toleransi. 

Dia berharap, memasuki tahun politik bisa tetap damai.

"Berani hadir untuk merajut kebhinekaan," ungkapnya. (eyf)

Berita Terkini