TRIBUNJATENG.COM - Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pembelajaran Alam yang bertujuan memahami suatu sistem alam semesta melalui data yang dikumpulkan dan observasi atau pendalaman. Pembelajaran biologi terutama jenjang Sekolah Menengah Atas atau SMA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Namun pada kenyataannya, banyak sekali permasalahan pembelajaran biologi pada siswa di SMA N 2 Surakarta tepatnya kelas sepuluh. Pada pembelajaran biologi, masih terdapat 57,5 persen siswa yang mengalami ketidaktuntasan belajar karena hasil belajar di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM yang ditentukan. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang maksimal. Guru juga kurang membangun pemikiran siswa dengan jarangnya memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan perenungan dan pemikiran siswa. Selain itu, siswa juga kurang dilatih untuk bekerjasama dalam hal positif atau bertukar pikiran masalah pelajaran dengan teman sebangku. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan model pembelajaran yang menuntun siswa untuk aktif dan bekerjasama dalam pembelajaran. salah satu model tersebut adalah The Power of two.
Model pembelajaran the power of two merupakan pembelajaran kooperatif yang memperkuat pentingnya hubungan yang sinergi antara dua orang siswa dekat. Model ini yang mendorong kerjasama siswa, memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang. Model ini mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua lebih baik daripada berpikir sendirian. Penerapan model pembelajaran the power of two dipadukan dengan media lainnya dalam pembelajaran pada penyampaian materi ajar lebih menarik. Media pembelajaran dapat berupa sisipan animasi gambar dan suara-suara yang mendukung isi materi pembelajaran. selain itu, model ini dapat merangsang dan menarik perhatian siswa. Dengan menggunakan model the power of two diharapkan siswa dapat belajar mengolah pikirannya sendiri, menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, mengembangkan kemampuan dalam mengemukakan gagasan dan ide-ide. Patria (2010:52) menyatakan bahwa model pembelajaran The Power of Two mengajarkan siswa untuk tidak terlalu menggantungkan guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari siswa lain.
Pada pelaksanaan pembelajaran biologi dengan model ini di kelas sepuluh SMA N 2 Surakarta materi tentang peranan mikroorganisme dalam Bioteknologi telah berjalan dengan baik. Terdapat peningkatan kualitas pembelajaran yang terjadi di kelas kelas sepuluh SMA N 2 Surakarta mata pelajaran biologi. Hasilnya menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran, diikuti oleh peningkatan keterampilan guru serta hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan mendapat 57,5 persen menjadi 84 persen. Pembelajaran biologi menggunakan model the power of two nampak keterlibatan setiap siswa terus aktif dan bersikap kritis dalam kegiatan pembelajaran serta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Setiap siswa harus bertanggung jawab terhadap tugas individu dulu yang kemudian didiskusikan bersama teman sebangku. Hal ini membuat siswa mempunyai jawaban atau materi yang lebih dipahami dibandingkan apabila siswa mengrjakan tanpa melakukan diskusi.
Dari hasil penerapan model pembelajaran the power of two ternyata dapat meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan guru dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi kelas sepuluh di SMA N 2 Surakarta. Kegiatan di kelas lebih kreatif dan inovatif dari sebelumnya serta menciptakan suatu proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Penerapan model the power of two untuk mata pelajaran biologi terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.