TRIBUNJATENG.COM - Kisah DA bocah tuna wicara jadi gelandangan di Pasar Mahbang Sragen bertemu kembali dengan orangtua viral di media sosial.
Siapa sangka setelah menghilang sejak 8 tahun lalu bocah tuna wicara itu mampu bertahan hidup di pasar.
Ia bertahan berkat bantuan penjual bubur di pasar itu yang merasa iba dengan bocah berinisial DA tersebut.
Bahkan saat dijemput keluarganya DA sempat enggan pulang karena merasa sudah kerasan dan nyaman dengan para pedagang di sana.
Baca juga: Sosok Aulia Salma Pegawai Gelato Gelapkan Uang Rp 45 Juta, QRIS Masuk Rekening Pribadi
Baca juga: Jajanan Yoghurt Diduga Racuni 20 Siswa Sekolah Dasar, Gejalanya Pusing Hingga Mual
Baca juga: Viral Diajak Taaruf Pria Mapan Sidoarjo, Setelah Ditelusuri Ternyata Residivis Kasus Rudapaksa
Selama hidup di Pasar Mahbang, Kecamatan Sambungmacan DA dirawat oleh Penjual bubur Saroh (34) dan suaminya Latip (41).
Keduanya dengan ikhlas merawat seorang anak jalanan berkebutuhan khusus, yakni tuna wicara.
Saroh bercerita awalnya ia bertemu dengan DA saat sedang berjualan, DA sedang mondar-mandir di depan tempat ia berjualan.
Kemudian, Saroh mendatangi DA dan bertanya kepadanya darimana ia berasal.
Ternyata DA tidak bisa berbicara dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat.
"Ketemu anak itu di Pasar Mahbang, sekitar 3 pekan lalu, posisi dia wira-wiri, saya tanya kamu orang mana, jawabnya pakai bahasa isyarat, tidak bisa ngomong," kata dia, Senin (9/10/2023), dikutip TribunJatim.com dari TribunSolo.
Saroh juga menanyakan dimana DA tidur, dan dijawab di emperan toko.
Saat ditanya soal orang tua DA, Saroh yang pada awalnya tidak memahami bahasa isyarat, sempat mengira orang tua DA sudah meninggal.
Meski bukan anak kandung, dengan rasa iba, Saroh dan sang suami mencoba merawat DA, dan tak luput memberi kasih sayangnya kepada DA.
"Tidurnya pindah ke dalam pasar, ada lincak (kursi bambu) ya tidur disitu, siangnya ngamen di lampu merah, sore di warung, ngobrol dengan ibu-ibu yang ada di pasar," jelasnya.
"Sekarang sudah seperti anak sendiri, karena sudah bersama lama," ujarnya.
Karena merasa iba melihat DA, Saroh sempat bertanya apakah mau tinggal di panti lagi.
Dijawab oleh DA, bahwa ia tidak mau tinggal di panti, dan memilih tinggal di Pasar Mahbang.
Pada siang hari, menurut Saroh, DA memilih mengamen.
Pada satu waktu, DA sempat mengumpulkan uang hingga Rp 500.000.
Namun, uang tersebut lenyap karena dipalak seorang pria bertato saat sedang mengamen.
Mendengar cerita tersebut, Saroh bersama ibu-ibu yang lain di pasar meminta izin kepada DA agar uangnya disimpan oleh mereka.
Setelah terkumpul cukup banyak, Saroh menanyakan uang tersebut akan digunakan untuk apa uang, dan DA meminta untuk dibelikan handphone.
"Jadi saya belikan dikonter, memang ingin HP, karena setiap malam itu kasihan, melamun sendiri, akhirnya saya belikan HP biar ada hiburan," ujar Saroh.
Menurut Saroh, DA sempat menerima perlakuan yang kurang menyenangkan, yang membuat DA takut tidur di pasar.
Saroh pun menyiapkan tempat tidur di kios miliknya yang berada di sekitar Pasar Mahbang, dan DA tidur di tempat tersebut sejak Sabtu (7/10/2023).
Sebelumnya, ada seorang YouTuber yang datang ke tempat Saroh berjualan, kemudian mengunggah kisah DA ke YouTube.
Tak berlangsung lama, ada seorang perempuan yang menelfon YouTuber tersebut yang mengaku sebagai ibu kandung DA.
"Setelah itu tahu, ibunya sekarang kerja di Taiwan, bapaknya ada di Kulon Progo, sedangkan sejak kecil, DA ini tinggal bersama neneknya di Lampung," katanya.
Setelah memastikan bahwa itu benar anaknya, ayah DA datang untuk menjemput sang buah hati.
"Sebenarnya ingin cerita, tapi dia kan tidak bisa, diajak pulang keluarganya tidak mau, disini mungkin sudah nyaman, banyak yang sayang sama dia," ucapnya.
"Keluarga dari Kulon Progo datangnya jam 16.30 WIB, pulang jam 21.00 WIB karena tidak mau diajak pulang itu tadi," sambungnya.
Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Sambungmacan, Iptu Widarto membenarkan jika DA sudah dibawa pulang oleh keluarga kandungnya ke Kulon Progo.
"Keluarga yang datang adalah bapaknya, setelah itu dibuatkan surat serah terima dari Latip kepada pihak keluarga, dan dibawa pulang oleh pihak keluarga," ungkapnya.
Ia melanjutkan DA berpisah dengan orang tuanya sejak 8 tahun lalu, karena ikut nenek tinggal di Lampung Timur.
"Sejak kepergian DA keluarga sudah berusaha mencari sampai dengan sekarang, saat dikembalikan ke pihak keluarga, DA dalam keadaan sehat dan baik," pungkasnya.
Kisah Ibu Berusaha Bertemu Anak Usai 2 Tahun Berpisah Tapi Terhalang Pagar
Akun TikTok @awajie78 pada Rabu (21/12/22) mengguggah seorang ibu yang bertahun-tahun dipisahkan dengan anaknya.
“Setelah 2 Tahun lebih aku beranikan untuk up video ini...” tulis @awajie78 pada keterangan unggahannya.
Tampak seorang wanita dengan dress bermotif bunga-bunga yang sedang berdiri di depan pagar.
Wanita itu berusaha berkomunikasi dengan sang anak yang berada di dalam rumah.
Anak tersebut diketahui dipisahkan dari sang ibu karena perpisahan orangtuanya yang tak berakhir baik.
Sang ibu berusaha menemui anaknya setelah sekian lama untuk melepas rindu.
“Hari ini, aku memberanikan diri mencoba menemui anak kandungku setelah satu setengah tahun menahan rasa rindu,” tulis sang ibu.
"Sam, mami akan selalu dateng, mami akan selalu ada di sini buat Samudhya ya, Samudhya inget itu ya sayang ya," katanya.
Ibu juga tak lupa membawakan camilan kesukaan sang buah hati ketika mengunjunginya.
“Kubawakan kue dan coklat kesukaannya. Entah bagaimana rupa anakku saat ini, aku tak tau... Dihalangi oleh pagar dan manusia-manusia yang tidak mempunyai hati nurani,” tulis sang ibu.
Wanita itu mengatakan tak ada yang bisa memisahkannya dengan sang buah hati.
"Gak peduli pokoknya siapapun yang berusaha untuk memisahkan kita, misahkan anak kandung mami sendiri dari mami, itu perbuatan jahannam sayangku,"
"Samudhya pokoknya di sana yang kuat ya," tuturnya.
Wanita itu juga menceritakan dirinya kesulitan mencari keadilan untuknya dan sang anak.
“Kemana kah aku mencari keadilan untuk anakku dan aku pada saat para penegak hukum menutup mata dan semuanya pun hanya terdiam dan mengasihani saja,” tulis sang ibu.
"Mami akan selalu di sini, mami akan doakan Samudhya supaya sehat selalu ya, nak, ya,"
"Gak ada manusia yang sanggup misahin anak sama ibunya, sayangku," ucapnya
Akhirnya tangis sang ibu pecah karena rasa rindu kepada sang anak dan sakit hatinya kepada orang-orang yang telah tega memisahkan mereka.
“Dimana kah hati nurani mu wahai penegak hukum? Saat pembangkangan terjadi dan kalian pun tak mampu berbuat apapun, bahkan tak peduli,”
“Lindungi anakku wahai hukum dunia.... Jangan kau berdiam diatas kedzoliman karena tidak melihat darah bercucuran,” tulis sang ibu.
Wanita tersebut mengatakan bahwa sangat sulit baginya untuk menemui sang buah hati.
"Mami akan selalu ada di sini buat kamu,"
"Mami udah bersabar nunggu satu setengah tahun, masa hanya untuk berdiri di sini aja gak boleh nak," tuturnya.
Setelah menunggu selama 2 jam wanita tersebut pun terduduk di depan rumah itu sambil mengeluarkan kotak kue dan coklat yang dibawa untuk sang buah hati.
Dalam unggahan lainnya tampak momen wanita tersebut yang sebelumnya pernah berusaha menemui sang buah hati beberapa kali.
Namun keadaan masih tak mengizinkan mereka bertemu sehingga wanita tersebut hanya bisa menitipkan bingkisan yang dibawanya lewat pagar.
Unggahan ini pun menuai beragam komentar dari warganet yang turut merasakan kesedihan yang dialami wanita tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ortu Tak Tahu Anaknya yang Tuna Wicara Jadi Gelandangan 8 Tahun, Tukang Bubur Ikhlas Merawat: Nyaman,