Berita Cilacap

26 Pasien Masih Dirawat di Puskesmas Cimanggu 1 Akibat Keracunan Massal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pasien sedang menjalani perawatan medis di Puskesmas Cimanggu 1. Mereka dirawat usai mengalami gejala-gejala keracunan seusai mengonsumsi nasi kotak dari acara tasyakuran pernikahan kerabatnya. Jumat (13/10).

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Puluhan warga Desa Cisalak, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap mengalami keracunan massal. Hingga Jumat (13/10) masih ada 26 warga yang dirawat di tempat fasilitas kesehatan terdekat.

Puluha korban itu merasakan gejala keracunan seperti pusing, diare, mual dan muntah seusai menyantap nasi kotak dari acara tasyakuran yang digelar pada Selasa (10/10).

Total ada 47 pasien yang menjalani perawatan medis di sejumlah fasilitas kesehatan.

Hasil pendataan petugas pada Kamis (12/10) kemarin tercatat sebanyak 41 pasien menjalani perawatan medis di Puskemas Cimanggu 1. 

Kemudian 1 pasien diketahui terbaring di Puskesmas Cimanggu 2, 2 pasien di klinik Ladinda dan 1 pasien dilarikan ke RSUD Majenang.

Baca juga: Sampel Nasi Kotak Penyebab Keracunan Massal Warga Cisalak Cilacap Bakal Dicek di Lab Semarang

Baca juga: Keracunan Massal di Bandung Barat, 27 Santri Pondok Pesantren Dirawat

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr. Pramesti Griana Dewi menuturkan bahwa kondisi para pasien saat ini sudah menunjukkan perkembangan yang bagus.

Bahkan kata Pramesti, per Jumat (13/10) terhitung sudah ada 17 pasien di Puskesmas Cimanggu 1 yang diperbolehkan pulang kerumah.

Namun rupanya pada Jumat siang petugas Puskesmas Cimanggu 1 kembali menerima 2 orang pasien yang mengalami gejala serupa.

Sehingga saat ini ada sebanyak 26 pasien yang masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Cimanggu 1.

"Kondisi saat ini ada penambahan pasien,  dari total awal 41 pasien di Puskesmas Cimanggu 1, yang diperbolehkan pulang 17. Kemudian ada yang masuk juga tambah lagi 2 pasien sehingga tinggal 26 pasien di sini," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com

Diketahui para korban keracunan massal itu merasakan gejala dalam waktu yang berbeda.

Ada yang merasakan gejala sejak Selasa (10/10) usai menyantap nasi kotak, hingga ada yang baru meraskan gejala pada Jumat (13/10) siang.

Baca juga: Keracunan Massal di Sragen, 304 Warga Diare Hingga Pingsan Seusai Makan Nasi Kotak Hajatan

"Gejalanya sama, mungkin gejalanya agak lambat jadi mereka (pasien) ada yang langsung merasakan demam seusai menyantap, adapula yang baru terasa demam kemarin, ada yang baru terasa lagi tadi muntah, mual, diare," kata Pramesti.

Dikatakan Pramesti meskipun beberapa pasien sudah diperbolehkan pulang, namun pihaknya akan tetap memantau perkembangan kesehatan pasien.

Khususnya melalui bidan desa dan para tenaga kesehatan yang akan memantau selama beberapa hari kedepan. (pnk)

 

Berita Terkini