Yang pertama Slamet Santosa Akademisi FISIP Undip, Mustafa Praktisi dan Akademisi Unisula.
Kemudian Suprihadi Akademisi UKSW Salatiga, Gunarto dari Lembaga dan Pengkajian Sumber Daya Pembangunan Semarang dan dari media Erwin Ardian selaku Pimpinan Redaksi Tribun Jateng.
“Jadi tim penilai tidak ada dari pejabat Pemprov Jateng, yang tentunya terjaga independensinya,” terangnya.
Adapun pelaksanaan KIPP 2023 dibuka langsung oleh Asisten Adminsitarsi Setda Provinsi Jateng, Muhammad Arief Sambodo.
Dalam sambutannya, Arief mengatakan, Pemprov Jateng menyambut baik pelaksanaan KIPP sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Pasalnya, pelayanan publik sebagai wujud pengabdian pemerintah terhadap masyarakat.
Untuk itu, tugas utama pemerintah memberikan pelayanan yang cepat dan tepat untuk masyarakat.
“Perkembangan zaman membuat penyelenggara layanan publik harus melakukan inovasi sesuai kemajuan zaman,” paparnya.
Ditambahkannya, pelayanan publik di Jateng memang sudah berjalan namun harus tetap dioptimalkan, untuk itu dibutuhkan gerakan satu instansi satu inovasi layanan publik.
“Dengan demikian peningkatan layanan publik akan tercipta, namun diperlukan integrasi dalam pelaksanaannya,” imbunya.
Dalam sambutannya, Arief memberikan gambaran proposal inovasi publik yang masuk ke Pemprov Jateng.
Di mana pada 2020 ada 180 proposal, kemudian 2021 menjadi 221 dan 2022 ada 215 proposal.
“Harapan kami tahun ini inovasi lebih bertumbuh,” tambahnya.