"Keluar dari mobil masuk rumah, dia histeris nangis-nangis. Saya tanya kamu kenapa, jawabnya habis dituduh lalu mengaku.
Saya tanya kenapa mengaku kalau tidak salah, jawabnya, saya ditekan mah, saya benar-benar dipojokan, dibully," ungkapnya menceritakan.
Misrotun mengatakan, ia sangat menyayangkan sikap sekolah yang tidak mau memediasi kasus tersebut.
Kedatangannya sendiri ke sekolah tujuannya untuk meluruskan bahwa anaknya tidak bersalah.
Tetapi pihak sekolah menyampaikan jika kasus tersebut sudah dianggap selesai.
"Walaupun masalah ini sudah ditutup, tapi kan anak saya sudah kena dampaknya. Saya cuman ingin membuktikan bahwa anak saya itu bukan yang mengambil uang," jelasnya.
Sementara seusai pertemuan itu, pihak sekolah tidak mau berkomentar terkait kejadian tersebut.