Puisi

Puisi Hang Tuah Amir Hamzah, Bayu Berpuput Alun Digulung

Penulis: Awaliyah P
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puisi Hang Tuah Amir Hamzah, Bayu Berpuput Alun Digulung


Hujan rintik membasahi bumi
Guruh mendayu menyedihkan hati


Keluarlah suluh menyusun pantai
Angkatan Pertugal hajat dihintai


Cucuk diserang ditikami seligi
Sauh terbang dilempari sekali


Lela dipasang gemuruh suara
Rasakan terbang ruh dan nyawa


Suluh Melaka jumlahnya kecil
Undur segera mana yang tampil


“Tuanku, armada Peringgi sudahlah dekat
Kita keluari denganlah cepat


Hang Tuah coba lihati
Apakah ‘afiat rasanya diri?”


Laksamana, Hang Tuah mendengar berita
Armada Peringgi duduk di kuala


Mintak didirikan dengan segera
Hendak berjalan ke hadapan raja


Negeri Melaka hidup kembali
Bukankah itu Laksamana sendiri


Laksamana, cahaya Melaka, bunga pahlawan
Kemala setia maralah Tuan


Tuanku, jadikan patik tolak-bala
Turunkan angkatan dengan segera


Genderang perang disuruhnya palu
Memanggil imbang iramanya tertentu


Keluarlah Laksamana mahkota ratu
Tinggallah Melaka di dalam ragu...


Marya! Marya! Tempik Peringgi
Lelapun meletup berganti-ganti

Halaman
123

Berita Terkini