Viral, Pembalut Reject Dijual Kembali di Marketplace, Amankah Dipakai? Ini Tanggapan Dokter
TRIBUNJATENG.COM- Sebuah unggahan viral di media sosial, yang memperlihatkan tangkapan layar gambar pembalut yang diketahui sebagai pembalut reject atau repack dijual di marketplace.
Hal ini menjadi perbincangan warganet yang khawatir tentang keamanan dan kualitas pembalut reject tersebut.
Dalam Postingan tersebut diunggah di akun X (Twitter) @convomf, pada Jumat (12/10/23).
Pada unggahan ini tertulis bahwa produk tersebut adalah pembalut reject atau repack, artinya barang ini cacat atau rusak sehingga tidak lolos uji kontrol kualitas.
"Is this fr ada yg jualan pembalut reject begini," tulis pengunggah.
Beberapa warganet turut memberikan komentar pada postingan tersebut.
"Seriusan masih ada yang berani pake pembalut kayak gini?" tulis akun @martabakismissu.
"Reject kan brati barang rusak, knapa dijual lagi anjir, Perusahaan yg jual udah sesuai SOP nya padahal tp org org aneh gini jual hal sampah gini:(" tulis pemilik akun @Ccookk_.
"Itu bukan pembalut yg udah dipake, tapi pembalut yg direject karena kesalahan produksi. Biasanya memang dijual murah misa 25k dpt 100pcs, soalnya seharusnya itu gaboleh keluar dri pabrik".
Emang aslinya kadang ga layak pake, tapi knpa masih banyak pembelinya? Karena ngga smua masyarakat indonesia itu mampu beli pembalut yang memang layak," kata akun @Seantara_.
Amankah Memakai Pembalut Reject?
Menurut Dokter Boyke, dokter pesialis obstetri dan ginekologi (obgyn), pembalut reject ataupun pembalut yang dicuci kering yang kemudian dipakai kembali sebenarnya tidak berbahaya bila masih ingin digunakan.
Kendati demikian, penting untuk memperhatikan cara mencuci serta cairan pencucinya agar tidak mengiritasi kulit di sekitar vagina.
"Gak ada bahayanya asal dicuci bersih. Dan perhatikan juga cairan pencucinya, jika kulitnya sensitif bisa mengiritasi," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.
Namun perlu diketahuhi bagi pemakai, tetap harus menjaga kebersihan dan sering mengganti pembalut.
Penggantian pembalut tergantung pada seberapa deras haid saat itu. Akan tetapi, secara umum pembalut harus diganti setiap 3-4 jam dalam sehari.
Hal ini lantaran beberapa orang terkadang memiliki kulit yang sensitif dan mudah mengalami iritasi, keputihan, hingga mungkin gatal di kulit.
Selain itu, seseorang juga harus memperhatikan apakah pembalut tersebut sudah kedaluwarsa atau belum.
"Harus dicek juga apakah sudah kedaluwarsa atau belum. Takutnya kandungannya tidak bagus dan bisa memicu iritasi dan risiko kesehatan lainnya," pungkasnya.
Risiko Pembalut Reject
Namun perlu diperhatikan, pemakaian pembalut reject sebenarnya memiliki risiko yaitu penjual maupun pembeli tidak mengetahui dengan pasti kapan pembalut tersebut diproduksi.
Pembalut yang telah melewati masa produksi atau kadaluarsa dapat mengandung berbagai bahan kimia berbahaya.