TRIBUNNJATENG.COM -- Motif pembunuhan di Subang dua tahun lalu disebut terkait keberadaan Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Amalia Mustika Ratu dan ibunya, Tuti Suhartini dibantai di rumah mereka pada malam pertengan Agustus 2021.
Kini lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Termasuk ayah Amel atau suami Tuti, Yosef.
Apa yang membuat seorang ayah dan suami bisa sekejam itu?
Baca juga: Sedih, Amel Masih Suguhkan Gorengan ke Pelaku Sebelum Dibunuh, Pesanannya tak Seperti Biasanya
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Tuti dan Amel, Selain Mengambil Golok, Ini Peran Danu Lainnya
"Bongkar dulu yayasan, kalau sudah dibongkar baru ketahuan (motif kasus Subang)," kata Achmad Taufan, pengacara Muhamad Ramdanu alias Danu.
Yayasan Bina Prestasi Nasional disebut-sebut menjadi alasan pelaku kasus Subang.
Yayasan ini beralamatkan di Curugrendeng, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Yayasan itu terbentuk tahun 2009, dirintis oleh Yosef Hidayah dan istri mudanya, Mimin.
Mimin menjadi bendahara Yayasan Binsa Prestasi Nasional selama 2 tahun.
Posisinya kemudian digantikan istri pertama Yosef, Tuti Suhartini.
"Awalnya Yoris ketua yayasan sebelum terjadi pembunuhan. Yosef dewan pembina, Tuti bendahara, Amel sekretaris," papar pengacara Yoris, Leni Anggraeni.
Selama menjabat, Tuti dan Amel mendapat penghasilan sebesar Rp 10 juta, Yoris Rp 10 juta.
Sedangkan Yosef, mendapat uang dari yang diberikan oleh Tuti.
Setelah terjadi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah menempati jabatan sebagai Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Sedangkan Yoris Raja Amarullah menjadi kepala sekolahnya.