Oleh: Moohchin, ST., Guru TKL SMK Negeri 2 Sragen
Belajar merupakan merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan pengetahuan maupun ketrampilan sehingga dapat merubah perilakunya menjadi lebih baik. Belajar dapat dilakukan secara formal di sekolah maupun perguruan tinggi. Dan juga secara informal melalui belajar mandiri maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah yang dilakukan hanya dengan membaca buku dan ceramah kurang menarik bagi peserta didik. Untuk itu diperlukan sebuah cara agar peserta didik memiliki minat belajar yang tinggi. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik sangat penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran cukup efektif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar yang mempermudah komunikasi antara guru dan peserta didik. Penggunaan media pembelajaran dapat mempermudah peserta didik memahami sesuatu yang abstrak menjadi konkret.
Media pembelajaran video cukup menari bagik peserta didik. Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Informasi yang ditampilan dalam media video lebih jelas, variatif, menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.
Selain media pembelajaran video dapat juga dengan menggunakan media alat peraga. Menurut Wijaya dan Rusyan (1994) alat peraga adalah suatu media yang dipergunakan dalam proses pendidikan agar peserta didik dengan mudah memahami materi yang disampaikan. Alat peraga dapat meningkatkan sensor motorik peserta didik, lebih fokus dalam belajar dan dapat meningkatkan interaksi antara guru dan peserta didik.
Alat peraga yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Alat peraga dibuat terlebih dulu agar memberikan gambaran yang jelas dan memberikan manfaat yang besar bagi peserta didik. Alat peraga diperagakan beberapa kali agar peserta didik mampu untuk mengetahui aspek-aspek penting yang diperlukan. Kemudian diadakan avaluasi untuk mengetahui seberapa besar yang dapat ditangkap dari alat peraga tersebut.
Media pembelajaran alat peraga ini penulis terapkan dalam mata pelajaran TITL pada elemen IPL kelas XI SMK Negeri 2 Sragen, yakni instalasi Kwh meter 1 fasa dengan beban penerangan dan kotak kontak. Adapun langkah-langkahnya adalah : pertama dengan membuat alat peraga berupa instalalasi Kwh meter 1 fasa dengan beban penerangan dan kotak-kontak yang sudah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Kemudian dalam proses belajar mengajar guru menampilkan alat peraga tersebut untuk didemonstrasikan dan peserta didik melakukan pengamatan. Setelah kegiatan tersebut selesai, kemudian diadakan diskusi dan tanya jawab sekaligus untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan. Kegiatan selanjutnya peserta didik mengerjakan lembar diskusi berupa gambar instalasi bersama kelompoknya. Pada sesi terakhir di adakan evalusi dan mengerjakan gambar pada jobsheet yang akan dijadikan dasar pada pelajaran praktek pada pertemuan selanjutnya.
Setelah dilakukan evaluasi terhadap capaian dari tujuan pembelajaran, dengan menggunakan media pembelajaran berupa alat peraga ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI SMK Negeri 2 Sragen Jurusan TKL pada mata pelajaran TITL. Yang mana peserta didik lebih faham dalam melakukan instalasi Kwh meter.