Din Syamsuddin Yakin Warga Muhammadiyah Dukung Anies-Cak Imin

Editor: Vito
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Din Syamsudin

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin membeberkan soal keyakinannya terkait dengan arah dukungan warga Muhammadiyah di pilpres 2024.

Awalnya, Din Syamsuddin menegaskan bahwasanya PP Muhammadiyah memiliki aturan tidak mempunyai hubungan struktural dan tidak boleh berafiliasi dengan partai politik manapun.

Pernyataan itu disampaikan Din Syamsuddin usai menyambangi kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Kamis (26/10) siang.

"Kami di organisasi sangat disiplin mengikuti Pimpinan Pusat Muhammadiyah, namun dapat dipastikan khittoh Muhammadiyah berbunyi sejak tahun 71 tidak mempunyai hubungan struktural dan organisatoris, serta tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun," katanya, saat jumpa pers, usai pertemuan di Kantor DPP PKS.

Hanya saja dalam norma yang ada atau peraturan yang tidak tertulis, Din Syamsuddin menuturkan, PP Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada warganya untuk masuk ke partai politik.

Bahkan, ada beberapa warga Muhammadiyah yang bergabung di PKS dan maju dalam pileg 2024.

"Namun yang tak tertulis Muhammadiyah memberi kebebasan kepada warganya untuk fantasyiru fil ahza, bertebaran di banyak partai politik, di PKS ini banyak wajah-wajah Muhammadiyah," bebernya.

Din Syamsuddin pun meyakini warga Muhammadiyah akan memberikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres yang diusung PKS.

Adapun dalam pilpres 2024, PKS tergabung bersama Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat mendukung pasangan Anies-Cak Imin sebagai capres-cawapres.

"Saya berkeyakinan bahkan dalam naha haqqul yaqin, tidak lagi ainul yakin, haqqul yaqin warga Muhammadiyah akan memberikan dukungan kepada pasangan Anies-Muhaimin," tegasnya.

Hanya saja, Din Syamsuddin menyebut pernyataannya itu bukan mewakili PP Muhammadiyah. Sebab, saat ini dirinya hanya menjabat sebagai Ketua Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Jakarta Selatan.

"Itu maka Muhammadiyah saya kira tidak perlu dan tidak ada pernyataan dari organisasi, namun sebagai anggota Muhammadiyah," tukasnya. (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

 

Berita Terkini