TRIBUNJATENG.COM - Kinerja APBN Jawa Tengah hingga September 2023 menunjukkan bahwa pendapatan negara terus tumbuh positif dan kinerja belanja negara terus berkembang.
Angka pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan II 2023 mencapai 5,23 persen (year-on-year), melebihi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 % (year-on-year).
Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,45 % (year-on-year).
Baca juga: Pj Gubernur Jateng Instruksikan Deteksi Dini Potensi Permasalahan Pemilu
Baca juga: Provinsi Jawa Tengah Sabet Penghargaan Dukcapil Prima Award Kategori Kolaboratif
Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami kenaikan tertinggi sebesar 9,39 % (year-on-year).
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa laju inflasi, terutama pada komoditas beras dan gula pasir, perlu mendapat perhatian.
Pada September 2023, inflasi di Jawa Tengah mencapai 0,41 % (month-to-month), naik dari 0,03 % (month-to-month) pada Agustus 2023.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Jawa Tengah pada September 2023 menunjukkan optimisme, dengan skor sebesar 137,6 (month-to-month), meskipun turun sedikit dibandingkan dengan skor IKK Agustus 2023 sebesar 141,3 (month-to-month).
Skor IKK ini masih lebih tinggi daripada IKK Nasional sebesar 121,7 (month-to-month).
Selain itu, nilai Tukar Petani (NTP) juga menunjukkan kondisi yang semakin baik, mencapai 113,33 pada September 2023, naik dari 110,71 pada Agustus 2023.
Meskipun Nilai Tukar Nelayan (NTN) sedikit lebih rendah, yakni 105,17 pada September 2023, dibandingkan dengan 105,30 pada Agustus 2023.
Hal ini mengindikasikan bahwa daya tukar produk pertanian dan perikanan masih tetap terjaga dengan baik.
Dalam hal kinerja fiskal regional, APBN di Jawa Tengah berhasil menunjukkan performa yang optimal.
"Penerimaan APBN Jawa Tengah hingga September 2023 mencapai Rp76,37 triliun (73,58