MotoGP

Pasca Ditinggal Marc Marquez, Kini Tim Satelit Buka Kemungkinan Tinggalkan Honda

Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap LCR Honda, Alex Rins, bersama Kepala Tim LCR Honda Lucio Cecchinello

TRIBUNJATENG.COM - Ketegangan mulai merayap dalam hubungan antara Lucio Cecchinello Racing (LCR) dan Honda Racing Corporation (HRC) dalam dunia balap MotoGP. Hubungan panjang dan harmonis antara pemilik tim, Lucio Cecchinello, dan pabrikan Honda akhirnya mencapai titik puncaknya.

Kabar mengenai kekecewaan Cecchinello muncul setelah beberapa tahun berusaha mempertahankan kerja sama yang baik dengan Honda. Ketidakpuasannya terutama terkait dengan pilihan pembalap yang diboyong oleh Honda.

Kegagalan Honda dalam mempertahankan pembalap seperti Alex Rins dan kehilangan Marc Marquez untuk musim MotoGP 2024 telah menggoncang stabilitas pabrikan tersebut.

Namun, puncak dari ketidakpuasan Cecchinello terjadi ketika Johann Zarco, yang seharusnya menjadi pembalap LCR Honda pada musim depan, juga mengungkapkan minatnya untuk bergabung dengan tim Repsol Honda.

Bagi Cecchinello, ini adalah situasi yang merugikan karena Zarco adalah pembalap berpengalaman yang sangat diandalkan oleh timnya, baik dalam hal hasil balapan maupun ketertarikan sponsor.

Kebetulan, Zarco telah dijanjikan untuk menjadi bagian dari LCR selama dua musim. Kemungkinan jika Zarco bergabung dengan Repsol Honda, LCR harus mencari pembalap pengganti dengan cepat.

Sebelumnya, beredar rumor bahwa Iker Lecuona mungkin akan menggantikan posisi Zarco di LCR, tetapi pencapaian Lecuona belum menjanjikan di kelas utama MotoGP.

Cecchinello dilaporkan melakukan protes keras dan berupaya untuk memastikan Zarco tetap berada di tim LCR sesuai dengan kontrak awal yang mereka sepakati bersama HRC.

"Zarco telah menandatangani kontrak dengan HRC dan LCR, dia akan membalap bersama kami. Bagi saya, selesai sampai di situ saja," tegas Cecchinello dilansir dari Speedweek.

Selain itu, berita lainnya mengindikasikan bahwa LCR dan Honda belum memperpanjang kontrak kerjasama mereka, yang akan segera berakhir hingga musim MotoGP 2024.

Hal ini membuat LCR mulai diminati oleh pabrikan lain yang ingin bekerja sama dengan mereka.

Tim-tim seperti Yamaha, Aprilia, dan Pierer Mobility AG dari KTM dikabarkan mendekati Cecchinello untuk melakukan negosiasi agar LCR menjadi tim satelit mereka pada musim MotoGP 2025.

Bahkan Ducati juga diperkirakan menjadi salah satu opsi jika VR46, tim milik Valentino Rossi, memutuskan untuk bersama-sama dengan Yamaha.

Cecchinello bahkan telah berbicara dengan bos Aprilia, Massimo Rivola, dalam tes di Misano pada September 2023 lalu.

Selain masalah hubungan dengan LCR, Honda juga menghadapi tantangan serius terkait performa motor RC213V dan cedera yang dialami oleh beberapa pembalapnya.

Kesulitan mengendalikan motor ini telah mengakibatkan banyak kecelakaan serius dalam beberapa tahun terakhir.

Kecelakaan Marc Marquez di Jerez pada MotoGP 2020 tampaknya telah membuka daftar panjang pembalap Honda yang mengalami kecelakaan akibat kendali yang sulit. Pada MotoGP 2023, pembalap Repsol Honda telah mengalami 45 kali kecelakaan.

Situasi semakin sulit karena motor Honda, khususnya RC213V, tampaknya tidak lagi cocok dengan gaya balap beberapa pembalapnya.

Hal ini mengancam posisi Honda sebagai tim pabrikan di dunia MotoGP.

Dalam beberapa tahun terakhir, Honda mulai kehilangan tim-tim satelitnya seperti LCR, Gresini, Marc VDS, AB Motorsport, dan Aspar Team.

Jika LCR bergabung dengan tim lain mulai 2025, ini akan menjadi tim satelit kelima yang hilang dari naungan Honda dalam satu dekade terakhir.

Berita Terkini