Menurut dia, sebenarnya permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan sejak pertengahan Oktober 2023 lalu.
Namun, masalah malah kembali diungkit oleh siswa bersangkutan.
Sutardi menjelaskan, masalah itu bermula saat MI menjalankan tugas magang di salah satu apotek di Wonogiri.
Pada 19 Oktober 2023, ada selisih saat dilakukan stok opname obat.
"Nilainya sebenarnya tidak besar, hanya Rp 66 ribu. Tapi kan sekolah juga harus bertanggung jawab," jelasnya.
Menurut Sutardi, siswa tersebut kemudian dimintai keterangan karena berdasarkan kronologi, siswa bersangkutan sedang piket di apotek itu.
Dia memastikan masalah itu sudah selesai dan pihak apotek juga tidak mempermasalahkannya.
"Sebenarnya tidak dipermasalahkan oleh pihak apotek saat itu. Namun di apotek itu ada bisnis ya, kita akhirnya turun tangan juga ke sana," ujarnya.
Namun pada Selasa pagi, tiba-tiba MI berjalan kaki membawa poster tulisan tangan itu.
Pihaknya mengaku kaget karena sebenarnya masalah sudah diselesaikan.
"Tadi juga kita minta keterangan. Keterangannya juga berubah-ubah," terang dia.
2. Bukan Inisiatif MI
Berdasarkan penelusuran guru tulisan di poster itu bukan tulisan MI, siswa bersangkutan juga mengakui bahwa itu bukan tulisannya.
Hanya saja, MI belum mengaku siapa yang mempersiapkan tulisan tersebut.
Apalagi, dalam poster itu juga terdapat bekas sketsa yang dihapus.