TRIBUNJATENG.COM - Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Medan, Sumatera Utara, Boydo HK Panjaitan, mengkritik tingkah laku Wali Kota Medan yang juga kader PDI-P, Bobby Nasution, menyebutnya kurang beretika. Kritik tersebut dilontarkan sebagai respons terhadap deklarasi dukungan Bobby terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Djakarta Theater, Jakarta, pada Rabu (8/11/2023).
Boydo menyampaikan pendapatnya melalui panggilan telepon pada Rabu malam, menyoroti bahwa secara etika, Bobby seharusnya mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan menyampaikan surat pengunduran diri sebelum terlibat dalam deklarasi. Boydo mengungkapkan bahwa DPP PDI-P telah memberikan waktu tiga hari kepada Bobby untuk mengembalikan KTA-nya, dengan syarat jika tetap ingin mendukung Prabowo-Gibran.
Boydo menegaskan bahwa tindakan Bobby memberikan contoh buruk bagi generasi muda dalam berpolitik, tanpa memperhatikan etika yang seharusnya dijunjung. Dia mengingatkan bahwa tanpa menjaga etika dari usia muda, nilai-nilai yang diajarkan dan diomongkan akan dilanggar.
Lebih lanjut, Boydo menilai Bobby sebagai sosok yang kehilangan integritas, terutama mengingat dukungan besar yang diberikan PDI-P saat Bobby mencalonkan diri sebagai Wali Kota Medan. Boydo menyatakan bahwa masalah ini melibatkan komitmen dan integritas, yang sekarang diabaikan oleh Bobby.
Sebelumnya, Bobby telah mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo-Gibran melalui kelompok relawan bernama Barisan Pengusaha Pejuang, di mana Bobby menjabat sebagai ketua umum. Dalam deklarasinya, Bobby menekankan dukungan dari para pengusaha muda dan pejuang, memastikan bahwa Prabowo selalu ada dalam hati mereka, dan mereka siap mendukung program-program Prabowo jika terpilih sebagai presiden.
Sumber: Kompas.com