TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak meminta dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan tata ruang, Balai Besar Wilayah Sungai, hingga masyarakat melakukan pembersihan saluran air.
Demikian yang disampaikan, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Demak, Agus Nugroho Luhur Pambudi kepada Tribunjateng, Senin (13/11/2023).
Menurutnya pengecekan saluran air, sendementasi hingga tanggul kristis yang penting dilakukan saat ini, menginggat hujan mulai sering terjadi.
"Kami menginggatkan kepada dinas teknis khusus DPUtaru, BBWS apakah sudah dicek tentang tanggul kritisnya, sendimentasi, saluran dranase," kata Agus kepada Tribunjateng.
Agus mengatakan bahwa penyebab banjir di Kabupaten Demak disebabkan oleh sumbatan yang terjadi disaluran air.
"Banyak dranase tersumbat sampah, sarankan kami supaya desa desa khususnya segera menggerakan warga masyarakatnya potensinya untuk membersihkan saluran airnya," ucapnya.
Bagi dia, pembersihan itupun bisa mempermudah air keluar dan tidak mengalami penumpukan yang berlebihan.
"Agar supaya nantinya turun hujan, tidak ada yang tersumbat sebagai penyebab utama banjir," jelasnya.
Sementara untuk peta kerawan kata Agus, hampir seluruh wilayah Kabupaten Demak masuk dalam potensi kebencanaan.
"Peta kerawanan kami memiliki 14 sungai tidak ada wilayah yang tidak dilewati sungai , sehingga semua memiliki potensi ancaman,sehingga semuanya harus mengantisipasi masing masing wilayahnya, masing potensi bencananya," tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa ada 5 bencana yang kerap terjadi di Kabupaten Demak yaitu, angin puting beliung, tanah longsor, banjir, dan kebakaran.
"Karena di Demak ini, ada 5 potensi ancaman, banjir, kekeringan, angin puting beliung, tanah longsor, dan kebakaran. Kalau rob sementara ini masih tidak kategori bencana," ungkapnya.