Berita Seleb

Nanie Darham Meninggal Setelah Sedot Lemak, Sempat Hubungi Suami karena Biaya Bengkak

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Artis Nanie Darham meninggal setelah operasi sedot lemak, diduga jadi korban malpraktik, baru dua bulan lalu melahirkan.

TRIBUNJATENG.COM - Kematian artis Nanie Darham setelah operasi sedot lemak masih jadi sorotan.

Terdapat sejumlah fakta yang mencuat mulai dari biaya operasi hingga saat kematian yakni sebelum sampai ke rumah sakit.

Peristiwa meninggalnya Nanie sebenarnya sudah sebulan lalu.

Namun kini mencuat karena permasalahan tersebut.

Baca juga: Kronologi Nanie Darham Meninggal Dunia Diduga Malpraktik Sedot Lemak, Ada 3 Bekas Luka

Baca juga: Jalur Pantura Jateng Cepat Rusak Akibat Banyak Truk ODOL, Kerugian Hingga Rp 20 Triliun Per Tahun 

Untuk itu, polisi telah memeriksa belasan saksi untuk memastikan dugaan malapraktik dalam kasus meninggalnya Nanie Darham.

“Kami sudah memeriksa 11 saksi untuk menemukan titik terang dalam kasus ini,” kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi di kantornya, Jumat (24/11/2023).

Dari 11 saksi yang diperiksa, penyidik dari Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan turut memeriksa dokter yang terlibat operasi sedot lemak.

Adapun dokter yang dimintai keterangan terdiri dokter berinisial D, M, dan Y.

“Kesaksian mereka (dokter) belum bisa kami ungkap sekarang. Kesaksian mereka akan diperiksa oleh dokter ahli lebih dulu,” tutur Yossi.

Selain dokter, penyidik turut memintai keterangan dari perawat yang ada di dalam klinik dan phak keluarga korban

Kini, polisi menjadwalkan untuk bertemu sopir ambulans yang membawa korban ke rumah sakit dan dokter instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

“Sopir ambulans dan dokter jaga IGD bakal kami minta keterangan dalam waktu dekat,” imbuh dia.

Sebagai informasi, Nanie Darsam tutup usia saat menjalani operasi sedot lemak, Sabtu (21/10/2023) lalu.

Namun, operasi yang dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB itu tak berjalan mulus.

Saat itu, kondisi korban tiba-tiba drop.

Pihak klinik lantas menelepon ambulans untuk membawa yang bersangkutan ke rumah sakit di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, untuk mendapatkan pertolongan.

Tapi, tak berselang lama setelah mendapatkan perawatan di instalasi gawat darurat (IGD), nyawa Nanie tak tertolong. 

Biaya Membengkak

Kuasa hukum keluarga Nani, Hartono Tanuwidjaja, menjelaskan kronologi peristiwa tersebut lewat unggahan di YouTube beberapa waktu lalu.

Tanggal 6 Oktober 2023, Nanie Darham melakukan konsultasi di klinik tempatnya melakukan sedot lemak meskipun baru melahirkan dua bulan sebelumnya.

Dokter DM di klinik tersebut sepakat melaksanakan operasi, meskipun dokter kandungan lainnya menyarankan menunggu minimal 6 bulan setelah melahirkan.

Nanie sebelumnya telah berkonsultasi dengan dokter D di Rumah Sakit Brawijaya yang memberikan saran berbeda.

Namun, Nanie memilih melanjutkan dengan operasi di klinik tersebut.

“Yang pertama adalah bahwa kondisi korban Nani Darham ini adalah seorang ibu yang mempunyai anak balita, yang pertama anak usia 3 tahun laki-laki, yang kedua baru melahirkan 2 bulan sebelum tanggal pelaksanaan operasi yaitu pada bulan Agustus,” kata Hartono dikutip Tribunnews.com dari YouTube Hukum ID pada Sabtu (25/11/2023).

Hartono kemudian menuturkan bahwa Nanie membayar uang muka sebesar 10 juta rupiah untuk tindakan operasi sedot lemak.

Tindakan operasi tersebut awalnya dijadwalkan pada 6 atau 7 November 2023, namun tiba-tiba jadwalnya diubah menjadi 21 atau 24 Oktober.

Pihak kuasa hukum menyebut bahwa alasan Nanie menerima karena dipastikan bahwa operasi ini aman untuk dilakukan meskipun ia sedang menyusui.

“Jadi pada saat konsultasi ke dokter Danu, Nanie pada saat itu didampingi oleh rekannya yang bernama saksi Erika," jelas Hartono.

"Erika dalam penjelasan kepada pihak kepolisian menyatakan bahwa pada saat konsultasi, dokter D ini dari The Clinic hanya memperlihatkan tablet mengenai prosedur operasi liposuction atau sedot lemak itu," terangnya.

Nanie diyakinkan bahwa sedot lemak merupakan operasi yang ringan dan bisa dijalani dengan santai.

"Dia bilang bahwa operasi sedot lemak itu merupakan operasi yang ringan, biasa, bahkan pasien itu bisa dengan bius lokal itu bisa sambil main HP," bebernya

"Nah, di situ mungkin yang menjadikan satu faktor ketertarikan dari korban Nani untuk melakukan operasi liposaksion ini di The Clinic,” lanjut Hartono.

Hartono kemudian menjelaskan soal biaya yang harus dikeluarkan Nanie untuk proses operasi tersebut.

Ia mengatakan Dokter D menawarkan operasi tambahan di dua titik dengan tambahan biaya 100 juta rupiah.

Total biaya operasi yang awalnya 200 juta menjadi 300 juta rupiah dan kabarnya perubahan ini tidak dijelaskan dengan detail teknis atau risikonya.

Tak hanya itu operasi yang seharusnya berlangsung 2 jam, tiba-tiba menjadi 5 jam tanpa memberikan informasi lebih lanjut kepada keluarga atau pendampingnya yakni Erika.

“Pada saat itu Nani menghubungi suaminya, yang bernama James, dia mengajukan tambahan budget persetujuan tadi kan," katanta

"Karena kan yang dia lapor ke suami kan 200 juta nih, kok tiba-tiba dalam hitungan jam tiba-tiba jadi 300,” sambung Hartono.

Kini pihak kuasa hukum keluarga Nanie mempertanyakan prosedur mengapa tindakan operasi yang menghabiskan waktu 5 jam itu tidak ada permohonan persetujuan dari keluarga.

Tak lama setelah tindakan Erika dihubungi oleh klinik, dan diberitahu bahwa Nanie dalam kondisi tidak stabil dan perlu segera dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Suyoto.

Suami Nanie, James, diberitahu untuk menyusul ke rumah sakit, tetapi sayangnya, Nanie sudah meninggal dunia sebelum tiba di sana.

Namun kemudian informasi dari dokter di The Clinic dan di rumah sakit Dr. Suyoto sangat berbeda, meninggalkan banyak pertanyaan mengenai kondisi sebenarnya yang dialami oleh Nanie selama operasi.

“Jadi kan ini ada dua nih. Satu menyatakan sudah meninggal, satu bilang ini masih hidup. Nah itu nanti ranah kepolisian, sekali lagi, kita sekarang sedang menunggu,” ujar Hartono.

Keluarga Nanie Darham menuntut kejelasan dan keadilan terkait dugaan malpraktik yang mengakibatkan kehilangan yang tragis ini.

(Diolah dari Kompas.com dan Tribunnews)

Berita Terkini