Seorang warga setempat yang membeli pupuk palsu, Tasikun Ma'ruf (67) mengatakan, logat penjual menggunakan dialek Jawa Timuran.
"Penjual pupuk yang ke rumah logatnya bandek semua, mengaku dari Gresik Jawa Timur," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Senin (27/11/2023).
Dia menceritakan, kejadian bermula ketika warga RT 08 RW 04 itu dalam perjalanan pulang dari jamaah salat duhur di masjid pada Minggu (26/11/2023).
Dia saat itu sedang melihat ada warga yang sedang membeli pupuk keliling sekira pukul 13.00.
Baca juga: UMP Jawa Tengah Naik 4,02 Persen, UMK Kabupaten Banyumas Jadi Berapa? Cek Rinciannya di Sini
Baca juga: Pendidikan Non Formal Diharapkan Jadi Jawaban Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Banyumas
"Saya ikut beli pupuk dua sak."
"Dua orang penjual pupuk keliling menggunakan kendaraan roda empat kemudian mengantar pupuk ke rumah saya."
"Lantaran masih tersisa tiga sak, penjual menawarkan supaya dibeli sekalian."
"Sehingga menjadi lima sak pupuk," terangnya.
Ma'ruf mengatakan, membeli pupuk total sebelas sak setelah transaksi dengan dua pedagang.
Dia mengatakan, selang sekira seperempat jam kemudian datang lagi dua orang berbeda menawarkan pupuk serupa.
Akhirnya, Ma'ruf membeli lagi pupuk enam sak.
Sehingga total pupuk yang dibeli menjadi sebelas sak.
Sementara uang yang dikeluarkan mencapai Rp 4,2 juta.
Dia baru tahu kabar kalau pupuk yang dia beli palsu dari anaknya.
"Sekira pukul 07.30, kaget saya," terangnya.