Apa Itu Introvert? Ini 5 Persepsi Salah Tentang Para Pemilik Kepribadian Introvert
TRIBUNJATENG.COM - Apa itu Introvert? Berikut lima persepsi yang salah tentang kelompok yang memiliki kepribadian introvert.
Apa Itu Introvert?
Introvert dalam psikologi, merupakan kelompok kepribadian manusia yang cenderung lebih suka menyendiri.
Introvert biasanya cenderung pendiam, suka merenung, dan lebih peduli tentang pemikiran mereka dalam dunia mereka sendiri.
Sedanngkan ekstrover biasanya memiliki kepribadian yang terbuka dan senang berbaur.
Dan di antara kecenderungan ekstrem introversi dan ekstroversi, terdapat ambiversi.
Ambivert merupakan kepribadian penengah antara ekstrover dan introver
Ketiga kepribadian tersebut memliki pandangan berbeda dalam hal pengambilan keputusan, interaksi sosial, respon terhadap masalah.
Serta komunikasi verbal dan non verbal, serta berbagai respon sosial lainnya.
Meski introvert kebanyakan dinilai lebih suka menyendiri dan pendiam, berikut beberpa persepsi yang salah tentang introvert:
1. Tidak menyukai kehadiran orang lain
Psikolog klinis Ryan Cooper mengatakan, introvert tidak nyaman menghadapi situasi dan membuat pikiran dan pendapat mereka langsung diketahui.
Introvert cenderung memulai sesuatu secara perlahan dan berbeda dengan ektrovert yang berani langsung berekspresi.
Introvert tidak begitu memedulikan dan menyukai obrolan ringan.
Karena alasan itulah introvert tampak tidak sopan atau suka menyendiri.
Namun di sisi lain, introvert juga kerap memiliki persahabatan dekat dan hubungan romantis dengan oranglain.
Hanya saja bersosialisasi dilakukan introvert hanya kepada orang yang dekat saja.
2. Pemalu
Introvert bisa menunjukkan rasa percaya diri layaknya si ekstrovert.
"Malu adalah ketakutan akan evaluasi negatif, lebih ke bentuk kecemasan sosial daripada introversi yang merupakan cara seseorang menghabiskan energi sosialnya," kata Cooper.
"Introvert bisa sepercaya diri ekstrovert mana pun. Itu hanya tergantung pada orang di sekitarnya dan tingkat energinya.”
3. Lebih suka sendiri
Stigma ini dibantah Cooper yang mengatakan, introvert butuh kesendirian untuk memulihkan energi.
Introvert memang membutuhkan waktu sendiri untuk hal tersebut, bukan karena mereka menyukainya.
“Kesendirian adalah tempat mereka mengisi ulang, memusatkan, dan kembali ke diri sendiri usai distimulasi berlebihan di lingkungan yang banyak hal terjadi,” ungkap Cooper.
Di sisi lain, si introvert lebih menikmati kesendiriannya dengan menghabiskan waktu bersama orang yang mereka kenal baik.
4. Tidak suka berpesta
Introvert sering disebut tidak suka pergi ke pesta karena ada banyak orang.
Anggapan itu sebenarnya keliru karena introvert suka berpesta tapi mereka memerlukan energi untuk pemulihan dirinya.
"Introvert mungkin merasa terlalu terstimulasi oleh banyak orang dan semua hal yang terjadi di sebuah pesta,” ujar Cooper.
“Mungkin perlu menyendiri setelah mengisi ulang, bukan dari perspektif kecemasan tetapi lebih tentang mengelola energi sosial.”
Dalam banyak kasus, introvert punya cara menikmati pesta dengan duduk dan mengamati situasi.
Sementara ekstrovert berinteraksi saat pesta dengan memulai percakapan, introvert lebih suka mendengarkan dan merenung.
5. Lebih cocok jadi pengikut
Alasannya, kepemimpinan berkaitan dengan kapasitas seseorang untuk menginspirasi orang lain, bukan bergantung pada energi saat berinteraksi sosial.
Menjadi pemimpin tidak akan memengaruhi kapasitas introvert untuk memajukan sesuatu, tetapi akan memengaruhi seberapa lelahnya mereka saat pulang kerja setiap hari.
“Mereka juga bisa intens dan bersemangat. Introvert terkenal termasuk Jung, Einstein, dan Lincoln, semua pemimpin progresif dan cerdas, jadi introversi bukanlah kerugian,” tutur Cooper.
"Introvert hanyalah salah satu aspek kepribadian, jadi ada hal lain yang dimiliki setiap individu unik yang memotivasi perilaku," jelas Cooper. (*)