TRIBUNJATENG.COM, SLEMAN - Kekalahan PSS Sleman saat bertandang ke markas PSIS Semarang di pekan ke 21 Liga 1 2023-2024 tak membuat kecewa pelatih Risto Vidakovic.
Bagi pelatih asal Montenegro ini, kemenangan pada laga Minggu (3/12/2023) sore itu adalah keberuntungan bagi tim Mahesa Jenar.
Bagaimanapun PSS Sleman harus berpuas pulang dengan tangan hampa atas PSIS Semarang.
Tapi di sisi lain, dia justru bangga dengan permainan apik yang telah diperlihatkan oleh Jonathan Bustos dkk dalam pertandingan menghadapi PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang.
Menurutnya, keputusan kontroversial dengan memberikan tendangan penalti kepada tuan rumah Laskar Mahesa Jenar di tambahan waktu babak pertama membuat mereka unggul 1-0, itu yang membuat Risto cukup kecewa.
Mereka harus mengakui keunggulan Laskar Mahesa Jenar 1-0 yang tercipta pada melalui tendangan penalti penyerang PSIS Semarang, Carlos Fortes pada menit ke-45+3.
Baca juga: Reaksi Manajamen PSIS Pascakericuhan dalam Laga Kontra PSS Sleman di Stadion Jatidiri
Baca juga: PSIS Semarang Unggul 1-0 Atas PSS Sleman, Stadion Jatidiri Semakin Angker Bagi Lawan
Penampilan apik diperlihatkan oleh Elvis Kamsoba dkk dalam memulai jalannya pertandingan dengan memberikan ancaman berarti kepada penjaga gawang PSIS Semarang, Muhammad Adi Satryo.
Sayangnya, sejumlah kesempatan itu tak ada yang menghasilkan gol dan skor masih 0-0 hingga 20 menit awal.
PSIS Semarang terus ditekan PSS Sleman hingga 30 menit jalannya pertandingan.
Serangan yang terus bergulir tersebut sangat disayangkan belum bisa membobol gawang tim tuan rumah, Laskar Mahesa Jenar hingga menit ke-30.
Kerja sama bagus antar lini PSS Sleman beberapa kali harus dilanggar lini belakang PSIS Semarang untuk menghindarkan dari ketertinggalan.
Pertandingan babak pertama tinggal 10 menit, giliran Carlos Fortes dan rekan melakukan serangan bertubi-tubi ke gawang Anthony Pinthus.
Fokus serta konsentrasi apik penjaga gawang asal Filipina mampu membuat frustasi lini depan PSIS Semarang.
Memasuki injury time babak pertama, sebuah keputusan kontroversial memberikan hukuman tendangan penalti kepada PSS Sleman setelah Thales Lira dianggap melakukan pelanggaran kepada Carlos Fortes di dalam kotak 16.
Pemain berambut gimbal tersebut mampu menjalankan tugas sebagai algojo tendangan penalti dengan baik dan babak pertama ditutup dengan skor 1-0 untuk tim tuan rumah.
Babak kedua berjalan menarik, kedua tim saling berbalas serangan yang menghasilkan peluang berbahaya.
Kedua tim pun berusaha keras mencari gol pada sisa waktu pada babak kedua ini.
Tercatat menit ke-76 dan ke-79, dua legiun asing PSIS Semarang, yakni Carlos Fortes dan Taisei Marukawa berhasil mendapatkan kesempatan emas.
Baca juga: Posisi Klasemen Liga 1 PSIS Semarang Setelah Mengalahkan PSS Sleman, Mahesa Jenar Kudeta Bali United
Aksi berbahaya keduanya mampu diredam oleh penampilan apik Anthony Pinthus di bawah mistar gawang.
Sayang pertandingan harus dihentikan di masa injury time babak kedua akibat kondisi yang tidak terkontrol.
Kejadian ini memicu wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Skor 1-0 pun menjadi hasil akhir kemenangan tuan rumah PSIS Semarang.
Hasil pertandingan ini membuat PSS Sleman gagal melanjutkan tren positif kemenangan di pekan sebelumnya.
Kemudian juga membuat skuat Super Elja tidak beranjak di zona kritis di klasemen sementara pekan ke-21.
“Saya pikir tim di jalan yang bagus."
"Tim ini merespon dengan baik di babak pertama."
"Kami hampir menjalankan pertandingan dengan baik, punya banyak kesempatan juga,” ujar Risto Vidakovic seperti dilansir dari website resmi PSS Sleman, Selasa (5/12/2023).
“Di babak kedua setelah mereka mencetak gol, kami mengambil risiko."
"Saya pikir sedikit lepas kontrol dan membiarkan mereka menyerang balik dan menciptakan banyak peluang."
"Tapi ketika kalah, kami harus ambil risiko dan mengerti mengenai itu dan itu normal,” sambungnya.
Pelatih kelahiran Montenegro ini tetap memberikan penghargaan kepada para pemainnya di partai tandang kontra PSIS Semarang.
“Sejauh ini, saya sangat senang dengan apa yang pemain tunjukkan di lapangan."
"Semuanya bekerja keras, memberikan 100 persen dan menurut saya itulah yang paling penting,” pungkasnya.
Sementara itu Kapten PSS Sleman, Kim Jeffrey Kurniawan mengaku kecewa dengan hasil akhir 1-0 tersebut.
"Hal itu sangat membuat sakit hati."
"Harapannya, hal ini menjadi motivasi bagi kami harus lebih kerja keras lagi dalam berlatih karena masih banyak pertandingan yang menunggu,” ungkap pemain bernomor punggung 23 ini.
Baca juga: Kemenangan PSIS Semarang Vs PSS Sleman Dinodai Kerusuhan Suporter di Stadion Jatidiri
Dewangga Sempat Nervous
Di sisi lain, PSIS Semarang kembali melanjutkan tren positif ketika menghadapi PSS Sleman.
Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius mengatakan, para pemain sempat bermain kurang apik di babak pertama.
Namun, pada babak kedua mereka terus melakukan improvisasi sehingga bisa mempertahankan keunggulan hingga pertandingan selesai.
"Babak pertama saya percaya kami tidak bermain bagus, tidak seperti biasanya."
"Pemain PSS Sleman memberi tekanan ke kami pada babak pertama sehingga kami tidak bahagia."
"Saat break di ruang ganti ada 2 atau 3 hal bagus yang kami obrolkan sehingga lebih bagus," ujar Gilbert seperti dilansir dari website resmi klub, Selasa (5/12/2023).
"Ini game yang sulit, tapi saya suka fighting spirit serta komitmen para pemain."
"Dan saya akui di babak kedua kami lebih bagus."
"Dan ada efek juga kami 3 pekan tidak bermain."
"Saya bahagia sekarang kami di peringkat 3."
"Di Indonesia liga memang tidak mudah."
"Semua game keras, semua game sulit," lanjut Gilbert Agius.
Sementara dari sisi pemain, Alfeandra Dewangga mengatakan bahwa laga menghadapi PSS Sleman cukup berat.
Pemain bernomor punggung 19 ini juga mengakui bahwa lama tak bertanding membuat pemain sedikit beradaptasi lagi di awal pertandingan.
"Itu sangat berat, kami sempat ada jeda pertandingan, kami sedikit nervous."
"Di babak pertama kami kesulitan menjalankan instruksi pelatih yang mau."
"Namun di babak kedua pemain juga melakukan diskusi harus bagaiman sehingga bisa improvisasi dan hasilnya positif," kata Dewangga. (*)
Baca juga: Satu Tewas Dua Belum Ditemukan: Tragedi Bocah SD Tenggelam di Sungai Dusun Sawangan Purworejo
Baca juga: Geram Anggotanya Jadi Korban Pengeroyokan, Dandim Grobogan: Kami Minta 5 Pelaku Dipenjara Maksimal
Baca juga: Teka-teki Klub Anyar Pratama Arhan Usai Tinggalkan Tokyo Verdy: Masih di Luar Negeri, Bukan Liga 1
Baca juga: Curhat Komika Arafah Rianti, Dilema Usai Maling di Rental PS Miliknya Ditangkap: Kasihan Tapi Benci