Tak hanya sanksi tanpa penonton, PSIS Semarang juga dipastikan bakal mendapatkan sanksi denda dari Komdis PSSI.
Tim asal Kota Lumpia itu dipastikan mendapatkan sanksi Rp 25 juta.
Dengan sanksi dan dengan yang diterima PSIS ini tentu saja membuat tim berkerberatan.
Yoyok Sukawi bahkan dengan jelas mengakui bahwa hukuman yang didapatkan ini sangat berat buat tim.
Menurutnya, menggelar pertandingan tanpa dihadiri penonton memang menjadi ujian terberat buat tim.
Apalagi hukuman yang diberikan harus berlangsung hingga akhir musim, tentu saja ini dinilai tidak adil menurut Yoyok Sukawi.
Selain itu, dia juga menyinggung bahwa sebenarnya PSIS Semarang dalam hal ini menjadi korban.
Namun mereka justru harus menerima hukuman berat.
"Ini hukuman sangat berat dan tidak adil karena larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim," ujar Yoyok Sukawi.
"Yang kami sesalkan, kami itu justru jadi korban di sini, mengapa justru dihukum seberat itu," tegasnya.
Yoyok Sukawi mengatakan, selama kerusuhan terjadi, sebenarnya Panitia Pelaksana (Panpel) langsung bergerak cepat dan maksimal.
Baca juga: Update Kondisi Bos PSIS Semarang Usai Kericuhan Suporter, Yoyok Sukawi Sebut Dapat 8 Jahitan
Hal ini bisa diorganisir secara baik sehingga suporter yang datang pun dipastikan bisa pulang dalam kondisi selamat dan tak ada masalah apapun.
"Usaha Panpel PSIS Semarang juga sudah maksimal."
"Dari awal hingga pada saat kejadian gerak cepat dan apa yang terjadi di stadion bisa segera diatasi secara baik hingga semua pihak yang berada di stadion bisa pulang selamat," kata Yoyok Sukawi.
Melihat situasi yang tak menguntungkan dan sangat berat buat PSIS Semarang, Yoyok Sukawi pun tak bisa diam.