TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) Kabupaten Cilacap lakukan pengecekan mutu dan keamanan bahan pangan.
Monitoring dilakukan di 13 pasar tradisional dan 7 pasar modern di Kabupaten Cilacap sejak tanggal 4-7 Desember 2023.
Seperti hari ini Kamis (7/12) TJKPD Kabupaten Cilacap bersama Loka POM Banyumas mengecek sejumlah bahan pangan di Pasar Sidodadi, Cilacap.
Baca juga: Video Kios Pandawa Kita Diresmikan di Pasar Kanjengan Sediakan Bahan Pangan Harga Kompetitif
Hasilnya, beberapa bahan pangan atau makanan di Pasar Sidodadi mengandung zat berbahaya seperti pewarna tekstil, pengawet dan mengandung pestisida.
Penemuan itu terungkap dari hasil temuan TJKPD dan hasil rapid test kit yang dilakukan terhadap bahan pangan yang dipilih secara acak dan rupanya mengandung bahan berbahaya.
Seperti contoh ikan teri nasi dan cumi asin kering yang mengandung formalin, anggur hitam mengandung formalin dan apel fuji (kulit buah) yang juga mengandung formalin.
Kemudian ada beberapa bahan pangan yang juga mengandung residu pestisida jenis organoposphat yang ditenukan disana seperiti bawang merah, daun bawang dan jeruk santang.
Adapula bahan pangan yang terbukti menggunakan pewarna tekstil seperti tahu yang mengandung methanyl yellow dan krupuk karag merah yang ternyata mengandung rhodamin B.
"Tadi melakukan monitoring ke dalam pasar dan menemukan beberapa produk makanan yang ternyata tidak sehat dan mengandung bahan-bahan kimia yang tidak dianjurkan untuk ada pada makanan," tutur Luhur Satrio Muchsin, Plt Kepala Dispabun Kabupaten Cilacap kepada Tribunjateng.com
Dijelaskan Rio sapaan akrabnya, bahwa saat menemukan adanya zat berbahaya itu pihaknya langsung menghimbau para pedagang untuk bisa menjual barang-barang yang higienis dan sesuai standar.
Selanjutnya para pedagang akan diberi pembinaan dan edukasi terkait apa saja yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam produksi bahan pangan.
"Sanksi tentunya nanti ada, tapi kan ada tahapannya. Pertama pasti kita akan memberikan edukasi, karena fungsi utama dari tim ini adalah mengedukasi kepada para pedagang untuk bisa menjual barang-batang yang sehat," ungkap Rio.
Sebagai informasi, TJKPD Kabupaten Cilacap sendiri biasanya melakukan monitoring bahan pangan di sejumlah pasar selama 2 kali dalam setahun.
Biasanya dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri dan juga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca juga: 22 Negara di Dunia Setop Ekspor Bahan Pangan Demi Jaga Pasokan Domestik
Jelang Nataru tahun 2023 ini, TJKPD Kabupaten Cilacap melakukan monitoring di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Wanareja, Pasar Majenang, Pasar Cipari, Pasar Sidareja, Pasar Gandrungmangu dan Pasar Kawunganten.
Kemudian di Pasar Kroya, Pasar Adipala, Pasar Kesugihan, Pasar Tanjungsari, Pasar Palem Gading, Pasar Sidodadi dan Pasar Gede.
Selanjutnya juga melakukan monitoring di pasar modern seperti Toserba Yogya Majenang, Berkah Jaya Cipari, Pasaraya Kato Kroya, Toserba Jadi Baru Kroya, Alfamidi Mertasinga, Sami Laris dan Rita Pasaraya Cilacap. (pnk)