TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah termotivasi percepatan pembangunan daerah setelah mendengarkan pidato kenegaraan Prabowo Subianto pada sidang tahunan MPR RI secara daring di ruang rapat DPRD Jateng, Kamis (15/8/2025).
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi tergerak untuk mengentaskan kemiskinan di wilayahnya. Hal itu merupakan tantangan yang harus dilakukan secara bersama.
"Yang paling pokok tadi bagaimana mengangkat masyarakat kita miskin terekstrim dan ini adalah tugas tantangan kita bersama," ujarnya usai sidang paripurna istimewa di DPRD Jateng.
Dia ingin kerja-kerja kolaboratif terus digelorakan di Provinsi Jawa Tengah. Agar pengentasan kemiskinan bisa dilakukan secara bersama-sama.
"Kita mempunyai moto kerja kita bukan superman bukan one man show tapi supertim bersama-sama," imbuhnya.
Luthfi mengatakan pengentasan kemiskinan harus dilakukan seluruh Organisasi Perangkat Dinas (OPD) mulai dari pendidikan, penyaluran bantuan sosial (Bansos), kesehatan, dan pelatihan tenaga kerja.
"Dengan keroyokan ini masyarakat miskin betul-betul terlayani, serta program-program tepat sasaran, langsung bersentuhan dengan masyarakat , dan berdaya guna," tuturnya.
Menurutnya, evaluasi perlu dilakukan setiap triwulan. Agar masyarakat miskin ekstrim golongan P1 bisa naik kelas, dan dapat dientaskan.
"Kemarin kami sudah melakukan graduasi di Brebes. Setelah dilakukan wisuda masyarakat tidak tergantung pada Bantuan Sosial (Bansos) yang artinya sudah naik kelas," tuturnya.
Luthfi ingin graduasi dilakukan seluruh Bupati dan Wali Kota. Tujuannya untuk memotivasi untuk memerangi miskin.
"Miskin itu bukan bahan kebanggaan . Sehingga masyarakat tidak menggantungkan kepada bantuan kita dan bisa mandiri," ujarnya.
Mengenai lapangan pekerjaan Luthfi menyebut Jawa Tengah tersedia lowongan pekerjaan. Namun yang menjadi masalah adalah lapangan pekerjaan tidak bisa menyerap sumber daya manusia (SDM). Oleh sebab itu perlu dilakukan peningkatan SDM.
"Dengan cara satu memperbanyak sekolah vokasi, kedua Balai Latihan Kerja (BLK) harus menciptakan kerja, dan tidak hanya isinya program. Jadi setelah masuk BLK harus disalurkan kerja. Saya yakin tepat guna," tuturnya.
Ketua DPRD Jateng, Sumanto mengatakan pada peringatan hari kemerdekaan RI ke 80 Ketua DPR RI dan Presiden memberikan semangat kepada daerah untuk membangun daerahnya. Pada pidato kenegaraan itu yang ditekankan adalah membuat angka kemiskinan 0 persen.
"Ini yang akan kami perjuangkan. Walaupun tantangannya berat tapi ini harus kita laksanakan. Karena merdeka adalah hak warga negara Indonesia yang punya kedudukan yang sama," ujarnya.