TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ada subsidi harga beras dan gula di Kota Semarang. Ini merupakan program dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Terdapat enam dari 16 kecamatan telah mengajukan subsidi harga dua komoditi tersebut.
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Suherminati mengatakan, bantuan tersebut merupakan satu di antara upaya antisipasi lonjakan harga dan kelangkaan stok menjelang Nataru.
"Seluruh masyarakat bisa mendapatkan dengan syarat alamat dan nama sesuai KTP, KK domisili. Kalau masyarakat ada yang minta lagi akan segera diberikan," ujarnya, Jumat (8/12/2023).
Dalam bantuan subsidi itu, sambung dia, beras medium yang disediakan dengan harga Rp 10 ribu per kilogram dengan maksimal pembelian 10 kilogram. Sementara, gula Rp 14.500 per kilogram maksimal pembelian 2 kilogram.
"Ini digelar di Gunungpati, Mijen, Candisari, Gajahmungkur, Semarang Utara, Semarang Selatan, sebagai antisipasi jelang Nataru agar tidak terjadi panic buying di masyarakat," terangnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto memastikan, keamanan pasokan kebutuhan pangan menjelang Nataru. Bahkan, dalam beberapa bulan ke depan surplus. Pemantauan harga dan stok di pasar-pasar masih cenderung stabil.
"Kesiapan kami sama tiap tahunnya, melakukan pantauan di pasar-pasar terkait dengan harga dan stoknya," katanya.
Meski pada saat Nataru biasanya mengalami lonjakan harga, pihaknya akan melakukan langkah-langkah pengendalian. Bambang menyatakan, Penkot telah menghadirkan inovasi-inovasi akses pangan murah untuk masyarakat.
Diantaranya. Lumpang Semar (Lumbung Pangan Kota Semarang), Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman), dan Kios Pandawa Kita (Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita). Lewat inovasi tersebut, selain mengendalikan inflasi jaringan distribusi pangan pokok dapat terjaga dengan aman.
"Inovasi-inovasi itu untuk menjaga pasokan dan harga pangan. Meski kami bukan tempat komoditi pangan, tetapi ketersediaan pangan beras aman, bahkan surplus sampai beberapa bulan ke depan," ujarnya.
Bambang menyebut, Satgas Ketahanan Pangan selalu secara berkala rapat koordinasi dan evaluasi pemantauan pasar-pasar. Pihaknya menggandeng Polrestabes Semarang, Dinas Perdagangan Kota Semarang, Satpol PP, Dinas Pertanian Kota Semarang, dan Bagian Perekonomian Kota Semarang. Selain itu, pihaknya juga terus koordinasi dengan Bulog untuk memastikan stok beras.
Perlu diketahui, Lumpang Semar sudah ada di tiap kecamatan dan kelurahan. Terdapat 80 titik di 16 kecamatan, dan 64 kelurahan. Pada 2024, Pemkot Semarang akan mendorong Lumpang Semar di 177 kelurahan.
Sementara Pak Rahman sudah berada di 143 titik. Ada di tempat ibadah, seperti vihara, masjid, gereja. Termasuk sekolah-sekolah yang menyasar orang tua siswa dan perusahaan-perusahaan dengan sasaran para pekerja. Lalu, Kios Pandawa Kita yang belum lama ini diluncurkan di Pasar Kanjengan Kota Semarang. (eyf)